Kamis, 17 September 2009

Mimpiku Tertinggal Di Bantaran Kali Bekasi.


Ketika menatap kota Bekasi di abad 21 ini
Setelah 8 juli pesta demokrasi
Tampaklah olehku pembenahan di seluruh penjuru Bekasi kota tinggalku
Di salah satu kampung,persisnya dekat bantaran kali Bekasi,terasa olehku denyut bisnis,bak air kali yang menguap.naik dan surut,bukan hal yang baru lagi
Namanya tinggal di bantaran kali,seperti itu adanya
Walau kotaku di landa 'krisis',seperti tak mau beranjak,terpincang-pincang dan sempoyongan namun tetap optimis,walau ada sebagian kecil yang masih bermimpi,itu adalah aku.
Untukmu para pemimpi,dan wajahmu tampak olehku
Garis-garis wajahmu di abad 21 ini
Masih serupa dengan garis-garis wajahmu abad yang lalu
Garis-garis penderitaan berkepanjangan
Dan aku malu...
Aku malu... kepadaku
Aku terpaksa mengaku,bertahun-tahun lamanya aku malu
Mengakui diri,hidup ya...hidup
Bermesraan dengan mimpi
Lepaskan hasrat dengan berteriak keras habis-habisan
Dan mengacungkan tinju setinggi awan
Bangkitkan gairah wujudkan impian
Nasib yang beringsut sangat lamban
Menuju impian,jangka waktunya pastilah lama dibutuhkan bulir-bulir keringat,bahkan darah sekalipun.Tapi semua kita pulangkan kepada Tuhan.
Yaa Tuhan,tolonglah negeri kami,bantulah kami menuju impian...
aaamiin.

1 komentar: