Kamis, 31 Desember 2009

seberapa mahalkah harga sebuah karir?...

Saya seorang ibu dengan 2 orang anak , mantan direktur sebuah Perusahaan multinasional. Mungkin anda termasuk orang yang menganggap saya orang yang berhasil dalam karir namun sungguh jika seandainya saya boleh memilih makasaya akan berkata kalau lebih baik saya tidak seperti sekarang dan
menganggap apa yang saya raih sungguh sia-sia.

Semuanya berawal ketika putri saya satu-satunya yang berusia 19 tahun baru saja meninggal karena overdosis narkotika. Sungguh hidup saya hancur berantakan karenanya, suami saya saat ini masih
terbaring di rumah sakit karena terkena stroke dan mengalami kelumpuhan karena memikirkan musibah ini.

Putera saya satu-satunya juga sempat mengalami depresi berat dan sekarang masih dalam perawatan intensif sebuah klinik kejiwaan, dia juga merasa sangat terpukul dengan kepergian adiknya. Sungguh apa lagi yang bisa saya harapkan.

Kepergian Maya dikarenakan dia begitu guncang dengan kepergian Bik Inah pembantu kami.. Hingga dia terjerumus dalam pemakaian Narkoba. Mungkin terdengar aneh kepergian seorang pembantu bisa membawa dampak begitu hebat pada putri kami.

Harus saya akui bahwa bik Inah sudah seperti keluarga bagi kami, dia telah ikut bersama kami sejak 20 tahun yang lalu dan ketika Doni berumur 2 tahun. Bahkan bagi Maya dan Doni, bik Inah sudah seperti ibu kandungnya sendiri.

Ini semua saya ketahui dari buku harian Maya yang saya baca setelah dia meninggal..

Maya begitu cemas dengan sakitnya bik Inah, berlembar-lembar buku hariannya berisi hal ini.
Dan ketika saya sakit (saya pernah sakit karena kelelahan dan diopname dirumah sakit selama 3 minggu)
Maya hanya menulis singkat sebuah kalimat di buku hariannya "Hari ini Mamasakit di Rumah sakit," hanya itu saja. Sungguh hal ini menjadikan saya semakin terpukul.

Tapi saya akui ini semua karena kesalahan saya. Begitu sedikitnya waktu saya untuk Doni, Maya dan Suami saya. Waktu saya habis di kantor, otak saya lebih banyak berpikir tentang keadaan perusahaan dari pada keadaan mereka. Berangkat jam 07:00 dan pulang di rumah 12 jam kemudian, bahkan mungkin lebih. Ketika sudah sampai rumah rasanya sudah begitu capai untuk memikirkan
urusan mereka.

Memang setiap hari libur kami gunakan untuk acara keluarga, namun sepertinya itu hanya seremonial dan rutinitas saja, ketika hari Senin tiba saya dan suami sudah seperti "robot" yang terprogram untuk urusan kantor.

Sebenarnya ibu saya sudah berkali-kali mengingatkan saya untuk berhenti bekerja sejak Doni masuk SMA namun selalu saya tolak, saya anggap ibu terlalu kuno cara berpikirnya. Memang Ibu saya memutuskan berhenti bekerja dan memilih membesarkan kami 6 orang anaknya. Padahal sebagai seorang sarjana ekonomi karir ibu waktu itu katanya sangat baik. Dan ayahpun ketika itu juga biasa-biasa saja dari segi karir dan penghasilan.

Meski jujur saya pernah berpikir untuk memutuskan berhenti bekerja dan mau mengurus Doni dan Maya, namun selalu saja perasaan bagaimana kebutuhan hidup bisa terpenuhi kalau berhenti bekerja, dan lalu apa gunanya saya sekolah tinggi-tinggi? . Meski sebenarnya suami saya juga seorang yang cukup mapan dalam karirnya dan penghasilan.

Dan biasanya setelah ada nasehat ibu saya menjadi lebih perhatian pada Doni dan Maya namun tidak lebih dari dua minggu semuanya kembali seperti asal urusan kantor dan karir fokus saya.
Dan kembali saya menganggap saya masih bisa membagi waktu untuk mereka, toh teman yang lain di kantor juga bisa dan ungkapan "kualitas pertemuan dengan anak lebih penting dari kuantitas" selalu menjadi patokan saya.

Sampai akhirnya semua terjadi dan diluar kendali saya dan berjalan begitu cepat sebelum saya sempat tersadar.

Maya berubah dari anak yang begitu manis menjadi pemakai Narkoba.

Dan saya tidak mengetahuinya! !! Sebuah sindiran dan protes Maya saat ini selalu terngiang di telinga.

Waktu itu bik Inah pernah memohon untuk berhenti bekerja dan memutuskan kembali ke desa untuk membesarkan Bagas, putera satu-satunya, setelah dia ditinggal mati suaminya .. Namun karena Maya dan Doni keberatan maka akhirnya kami putuskan agar Bagas dibawa tinggal bersama kami.

Pengorbanan bik Inah buat Bagas ini sangat dibanggakan Maya. Namun sindiran Maya tidak begitu saya perhatikan. Akhirnya semua terjadi , setelah tiba-tiba jatuh sakit kurang lebih dua minggu, bik Inah meninggal dunia di Rumah Sakit.

Dari buku harian Maya saya juga baru tahu kenapa Doni malah pergi dari rumah ketika bik Inah di Rumah Sakit. Memang Doni pernah memohon pada ayahnya agar bik Inah dibawa ke Singapore
untuk berobat setelah dokter di sini mengatakan bahwa bik Inah sudah masuk stadium 4 kankernya. Dan usul Doni kami tolak hingga dia begitu marah pada kami. Dari sini saya kini tahu betapa berartinya bik Inah buat mereka, sudah seperti ibu kandungnya! menggantikan tempat saya yang seolah hanya bertugas melahirkan mereka saja ke dunia.

Tragis !

Dan sebuah foto "keluarga" di dinding kamar Maya sering saya amati Kalau lagi kangen dengannya. Beberapa bulan yang lalu kami sekeluarga ke desa bik Inah.

Atas desakan Maya kami sekeluarga menghadiri acara pengangkatan Bagas sebagai kepala sekolah madrasah setelah dia selesai kuliah dan belajar dipesantren. Dan Doni pun begitu bersemangat untuk hadir di acara itu padahal dia paling susah untuk diajak ke acara serupa di kantor saya atau ayahnya.
Dan difoto "keluarga" itu tampak bik Inah, Bagas, Doni dan Maya tersenyum bersama.

Tak pernah kami lihat Maya begitu senang seperti saat itu dan seingat saya itulah foto terakhirnya.
Setelah bik Inah meninggal Maya begitu terguncang dan shock, kami sempat merisaukannya dan membawanya ke psikolog ternama di Jakarta.

Namun sebatas itu yang kami lakukan setelah itu saya kembali berkutat dengan urusan kantor.
Dan di halaman buku harian Maya penyesalan dan air mata tercurah.

Maya menulis :
"Ya Tuhan kenapa bik Inah meninggalkan Maya, terus siapa yang bangunin Maya, siapa yang nyiapin sarapan Maya, siapa yang nyambut Maya kalau pulang sekolah, Siapa yang ngingetin Maya buat berdoa, siapa yang Maya cerita kalau lagi kesel disekolah, siapa yang nemenin Maya kalo nggak bisa tidur....... ...Ya Tuhan , Maya kangen banget sama bik Inah" bukankah itu seharusnya tugas saya sebagai ibunya, bukan bik Inah ?

Sungguh hancur hati saya membaca itu semua, namun semuanya sudah terlambat tidak mungkin bisa kembali, seandainya semua bisa berputar kebelakang saya rela berkorban apa saja untuk itu. Kadang saya merenung sepertinya ini hanya cerita sinetron di TV dan saya pemeran utamanya. Namun saya tersadar ini real dan kenyataan yang terjadi.

Sungguh saya menulis ini bukan berniat untuk menggurui siapapun tapi sekedar pengurang sesal saya semoga ada yang bisa mengambil pelajaran darinya.

Biarkan saya yang merasakan musibah ini karena sungguh tiada terbayang beratnya. Semoga siapapun yang membaca tulisan ini bisa menentukan "prioritas hidup dan tidak salah dalam memilihnya". Biarkan saya seorang yang mengalaminya.

Saat ini saya sedang mengikuti program konseling/therapy untuk menentramkan hati saya. Berkat dorongan seorang teman saya beranikan tulis ini semua. Saya tidak ingin tulisan ini sebagai tempat penebus kesalahan saya, karena itu tidak mungkin! Dan bukan pula untuk memaksa anda mempercayainya, tapi inilah faktanya.

Hanya semoga ada yang memetik manfaatnya. Dan saya berjanji untuk mengabdikan sisa umur saya untuk suami dan Doni. Dan semoga Tuhan mengampuni saya yang telah menyia-nyiakan amanahNya pada saya.

Dan disetiap berdoa saya selalu memohon "YA Tuhan seandainya Engkau akan menghukum Maya karena kesalahannya, sungguh tangguhkanlah Ya Tuhan, biar saya yang menggantikan tempatnya kelak, biarkan buah hatiku tentram di sisiMu".

Semoga Tuhan mengabulkan doa saya.
catatan facebook dari: Nenk Manda Wahid-29 Desember jam 13:15,


Dari sebuah milis.
semoga menjadi perenungan kita bersama

Jumat, 25 Desember 2009

Sunnahnya shaum'Asyura' di bulan Muharram



tulisan dari: blog abu muadz_22Desember,2009.

Puasa selain merupakan ibadah yang mulia di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala juga mengandung sekian banyak manfaat yang lain. Dengan berpuasa seseorang dapat mengendalikan syahwat dan hawa nafsunya. Dan puasa juga menjadi perisai dari api neraka. Puasa juga dapat menghapus dosa-dosa dan memberi syafaat di hari kiamat. Dan puasa juga dapat membangkitkan rasa solidaritas kemanusiaan, serta manfaat lainnya yang sudah dimaklumi terkandung pada ibadah yang mulia ini.

Pada bulan Muharram ada satu hari yang dikenal dengan sebutan hari ‘Asyura. Orang-orang jahiliyah pada masa pra Islam dan bangsa Yahudi sangat memuliakan hari ini. Hal tersebut karena pada hari ini Allah Subhanahu wa Ta’ala selamatkan Nabi Musa ‘alaihissalam dari kejaran Fir’aun dan bala tentaranya. Bersyukur atas karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadanya, Nabi Musa ‘alaihissalam akhirnya berpuasa pada hari ini. Tatkala sampai berita ini kepada Nabi kita Shallallahu ‘alaihi wassalam, melalui orang-orang Yahudi yang tinggal di Madinah beliau bersabda,
فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوْسَى مِنْكُمْ

“Saya lebih berhak mengikuti Musa dari kalian (kaum Yahudi)”.

Yang demikian karena pada saat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam sampai di Madinah, beliau mendapati Yahudi Madinah berpuasa pada hari ini, maka beliau sampaikan sabdanya sebagaimana di atas. Semenjak itu beliau Saw memerintahkan ummatnya untuk berpuasa, sehingga jadilah puasa ‘Asyura diantara ibadah yang disukai di dalam Islam. Dan ketika itu puasa Ramadhan belum diwajibkan.

Adalah ‘Abdullah bin ‘Abbas radiyallahu ‘anhuma yang menceritakan kisah ini kepada kita sebagaimana yang terdapat di dalam Shahih Bukhari No 1900,
قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المَدِيْنَةَ فَرَأَى اليَهُوْدَ تَصُوْمُ يَوْمَ عَاشُوْرَاء فَقَالَ:ماَ هَذَا؟ قَالُوْا هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللهُ بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوْسَى. قَالَ: فَأَناَ أَحَقُّ بِمُوْسَى مِنْكُمْ. فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

“Tatkala Nabi Saw datang ke Madinah beliau melihat orang-orang Yahudi melakukan puasa di hari ‘Asyura. Beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam bertanya, “Hari apa ini?”. Orang-orang Yahudi menjawab, “Ini adalah hari baik, pada hari ini Allah selamatkan Bani Israil dari musuhnya, maka Musa ‘alaihissalam berpuasa pada hari ini. Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Saya lebih berhak mengikuti Musa dari kalian (kaum Yahudi). Maka beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan ummatnya untuk melakukannya”. (HR Al Bukhari)

Dan dari Aisyah radiyallahu ‘anha, ia mengisahkan,
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِصِيَامِ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ فَلَمَّافُرِضَ رَمَضَانَ كَانَ مَنْ شَاءَ صَامَ وَمَنْ شَاءَ أَفْطَرَ

“Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam memerintahkan untuk puasa di hari ‘Asyura. Dan ketika puasa Ramadhan diwajibkan, barangsiapa yang ingin (berpuasa di hari ‘Asyura) ia boleh berpuasa dan barangsiapa yang ingin (tidak berpuasa) ia boleh berbuka”. HR Al Bukhari No 1897

Keutamaan puasa ‘Asyura’ di dalam Islam.

Di masa hidupnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam berpuasa di hari ‘Asyura. Kebiasaan ini bahkan sudah dilakukan beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam sejak sebelum diwajibkannya puasa Ramadhan dan terus berlangsung sampai akhir hayatnyaShallallahu ‘alaihi wassalam . Al Imam Al Bukhari (No 1902) dan Al Imam Muslim (No 1132) meriwayatkan di dalam shahih mereka dari Abdullah bin Abbas radiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَومَ فَضْلِهِ عَلَى غَيْرِهِ إِلاَّ هَذَا اليَوْمِ يَوْمُ عَاشُوْرَاءَ وَهذَا الشَّهْرُ يَعْنِي شَهْرُ رَمَضَانَ

“Aku tidak pernah mendapati Rasulullah menjaga puasa suatu hari karena keutamaannya dibandingkan hari-hari yang lain kecuali hari ini yaitu hari ‘Asyura dan bulan ini yaitu bulan Ramadhan”.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Artinya : Sesungguhnya Asyura merupakan hari diantara hari-hari Allah” [Hadits Riwayat Muslim]

Benarlah bahwa Asyura merupakan hari-hari Allah, yang pada hari itu al-haq mendapatkan kemenangan atas kebatilan. Orang-orang mukmin yang sedikit mendapatkan kemenangan atas orang-orang kafir yang banyak. Pada hari itu pula Allah menyelamatkan Nabi Musa ‘Alaihis sallam dan kaumnya dari kejaran Fair’aun. Maka berpuasalah Nabi Musa ‘Alaihis sallam sebagai wujud syukur kepada Allah. <1> Hal ini menandakan akan keutamaan besar yang terkandung pada puasa di hari ini. Oleh karena itu ketika beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam ditanya pada satu kesempatan tentang puasa yang paling afdhal setelah Ramadhan, beliau menjawab bulan Allah Muharram. Dan Al Imam Muslim serta yang lainnya meriwayatkan dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ، شَهْرُ اللهِ المُحَرَّمُ. وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الفَرِيْضَةَ، صَلاَةُ اللَّيْلِ

“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah (puasa) di bulan Allah Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam”.

Dari hadits di atas, Ibnu Rojab rahimahullah mengatakan, “Hadits ini dengan tegas mengatakan bahwa seutama-utamanya puasa sunnah setelah puasa di bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, Muharram.” Beliau rahimahullah juga mengatakan bahwa puasa di bulan Muharram adalah seutama-utamanya puasa sunnah muthlaq. (Latho-if Ma’arif, hal. 36) <2>

Dan puasa ‘Asyura menggugurkan dosa-dosa setahun yang lalu. Al Imam Abu Daud meriwayatkan di dalam Sunan-nya dari Abu Qatadah Radhiallahu ‘anhu,
وَصَوْمُ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ إنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَنَة َالتِيْ قَبْلَهُ

“Dan puasa di hari ‘Asyura’, sungguh saya mengharap kepada Allah bisa menggugurkan dosa setahun yang lalu”.

Hukum Puasa ‘Asyura

Sebagian ulama salaf menganggap puasa ‘Asyura hukumnya wajib akan tetapi hadits ‘Aisyah di atas menegaskan bahwa kewajibannya telah dihapus dan menjadi ibadah yang mustahab (sunnah). Dan Al Imam Ibnu Abdilbarr menukil ijma’ ulama bahwa hukumnya adalah mustahab.

Waktu Pelaksanaan Puasa ‘Asyura

Jumhur ‘ulama’ dari kalangan salaf dan khalaf berpendapat bahwa hari ‘Asyura adalah hari ke-10 di bulan Muharram. Di antara mereka adalah Said bin Musayyib, Al Hasan Al Bashri, Malik, Ahmad, Ishaq dan yang lainnya. Dan dikalangan ulama kontemporer seperti Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Rahimahullah. Pada hari inilah Rasullah Shallallahu ‘alaihi wasallam semasa hidupnya melaksanakan puasa ‘Asyura’. Dan kurang lebih setahun sebelum wafatnya, beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
لَئِنْ بَقِيْتُ إِلَى قَابِلٍ َلأَصُوْمَنَّ التَاسِعَ

“Jikalau masih ada umurku tahun depan, aku akan berpuasa tanggal sembilan (Muharram)”

Para ulama berpendapat perkataan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam , “…aku akan berpuasa tanggal sembilan (Muharram)”, mengandung kemungkinan beliau ingin memindahkan puasa tanggal 10 ke tanggal 9 Muharram dan beliau ingin menggabungkan keduanya dalam pelaksanaan puasa ‘Asyura. Tapi ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam ternyata wafat sebelum itu maka yang paling selamat adalah puasa pada kedua hari tersebut sekaligus, tanggal 9 dan 10 Muharram..

Dan Al Imam Asy-Syaukani dan Al Hafidz Ibnu Hajar mengatakan puasa ‘Asyura ada tiga tingkatan. Yang pertama puasa di hari ke 10 saja, tingkatan kedua puasa di hari ke 9 dan ke 10 dan tingkatan ketiga puasa di hari 9,10 dan 11. Wallahua’lam. <3>

Tambahan :

Selain itu disunnahkan pula untuk memperbanyak puasa di bulan Muharram karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadhan adalah berpuasa di bulan Allah al-Muharram. Dan shalat yang paling utama sesudah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim [1163]). Syaikh Ibnu Utsaimin menjelaskan yang dimaksud bulan Allah al-Muharram adalah bulan yang terletak antara bulan Dzulhijah dan Shafar (Syarh Riyadh ash-Shalihin, 3/409) <4>

<1>Almanhaj.or.id
<2>Muslim.or.id
<3>Dikutip dari tulisan al Ustadz Ja’far Shalih. Judul asli “SUNNAH PUASA ‘ASYURA'
<4>Abu Mushlih

Sumber :
www.ahemseff.wordpress.com
http://almalanji.wordpress.com/2009/12/22/sunnahnya-puasa-%E2%80%98asyura%E2%80%99-di-bulan-muharram/

Jumat, 11 Desember 2009

NUSYUZ

Sarah VI_10 Desember jam 19:53

Nusyuz secara bahasa adalah ketidakpatuhan, diambil dari an-nasyz yang berarti tanah yang tinggi, ketidakpatuhan disebut nusyuz karena pelakunya merasa lebih tinggi sehingga dia tidak merasa perlu untuk patuh.

Nusyuz dalam istilah rumah tangga adalah kebencian suami istri kepada pasangannya. Wanita itu nusyuz kepada suaminya jika dia tidak patuh kepadanya, suami nusyuz kepada istri jika dia memperlakukannya dengan buruk dan berpaling darinya.

Nusyuz adalah keadaan yang terjadi pada suami atau istri dalam bentuk ketidakharmonisan, kerenggangan, ketidaksukaan, penolakan, ketidakpatuhan dan kedurhakaan dari istri atau berpaling dari suami.

Allah Ta'ala telah mensyariatkan sebuah solusi bijak untuk mengatasi problem rumah tangga ini sesuai dengan perkembangan dan kondisi lapangan dengan menggunakan kelembutan, ketenangan dan kesabaran, Allah ridak memerintahkan memutus hubungan di antara suami istri dengan talak atau khulu’ secara langsung, akan tetapi Dia memberikan arahan-arahan kepada suami dan istri untuk menanggulangi tanda-tanda nusyuz pada tahapnya yang pertama.

Nusyuz suami

Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir, dan jika kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), maka sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (An-Nisa`: 128).

Kekhawatiran adalah dugaan terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan dengan terlihatnya sebagian tanda-tandanya atau indikasi-insikasinya. Dalam kondisi semacam ini maka ayat di atas mengarahkan kepada suami istri untuk melakukan islah kesepakatan damai sekalipun salah satu pihak harus mundur dari haknya dan pihak lain mendapatkan lebih, hal ini demi keutuhan rumah tangga.

Aisyah menjelaskan sifat nusyuz dari suami dan cara mengatasinya, dia berkata tentang firman Allah, “Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya.” Aisyah berkata, “Dia adalah wanita yang bersuami, suami tidak mempedulikannya, dia ingin mentalaknya dan menikahi wanita lain, maka istri berkata kepada suami, ‘Biarkan aku bersamamu, jangan menceraikanku, silakan menikah dengan yang lain, aku tidak menuntut nafkah darimu dan pembagian, itulah firman Allah Ta’ala, “Maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka).”

Berdamai bisa tercapai pada sesuatu yang merupakan hak suami, dan hak istri atas suami adalah mahar, nafkah dan jatah bermalam, istri berhak menuntut tiga perkara ini dari suami, suami rela atau tidak. Adapun hubungan suami istri maka istri memiliki hak padanya untuk menjaga dan melindunginya dari dari perkara-perkara yang haram.

Perdamaian di sini bisa dengan pengembalian mahar, semuanya atau sebagian, yang dilakukan istri kepada suami, atau istri menggugurkan kewajiban nafkah dari suami, atau menggugurkan jatah bermalam, tujuan istri melakukan ini adalah agar suami tidak mentalaknya, jika hal ini disepakati oleh keduanya maka ia sah.

Dalam kondisi ini istri disarankan bersabar, bersikap bijak dan bertindak dengan cermat jika dia mencium gelagat kebencian dan ketidakpedulian dari suami demi menjaga ikatan pernikahan, dengan kebijakan, kepintaran dan perasaannya sebagai wanita dia bisa mengetahui sebab berpalingnya dan sikap acuh suami, lalu dia berusaha menepis sebab-sebab ini, memperbaiki keadaan dan menemukan tempat-tempat penyakit dan persoalan untuk diobati.

Tidak semua sikap acuh suami tergolong nusyuz, ada banyak persoalan hidup yang penting yang menyibukkan pikirannya, menyita waktu dan tenaganya dalam jumlah besar, seperti persoalan-persoalan ekonomi, sosial dan lainnya di mana tenaga dan dayanya terfokus kepadanya sehingga suami pulang kepada istri dalam keadaan sangat letih dan lelah akibatnya suami tidak bisa berkelakar, berbincang malam dan memberinya kehangatan, maka wajib atas istri mengetahui sebab-sebab ini dengan jelas dan memastikan problem nusyuz dan sikap acuh suami yang dia rasakan dan dia lihat, jika persoalannya seperti ini atau ada sebab lain yang bersifat insidentil maka istri harus bersabar dan menerima sampai sebab-sebab tersebut hilang dengan sendirinya.

Di samping bersabar, istri juga harus membantunya jika dia memang mampu untuk itu, menyediakan iklim kejiwaan dan ketenangan rohani dalam rumah, mengikis kesedihan dan kesusahan dari suami dengan kelembutan, kasih sayang dan keceriaannya, menghapus duka dan kelelahan yang dia dapatkan dalam pekerjaannya di luar dengan senyuman tulus dan jiwa yang optimis, menggugah kembali sikap optimis, ketenangan, semangat dan pantang menyerah dalam jiwa suami. Biasanya sebab-sebab seperti ini akan lenyap jika istri memperhatikan hal-hal seperti ini dalam kehidupan rumah tangganya.

Jika ternyata suami berpaling dan menghindar karena sesuatu pada istri yang tidak dia sukai maka istri harus memperbaiki keadaannya, memperhatikan apa yang dipandang dan dicium suami, berusaha menghilangkan sebab-sebab kebencian yang merupakan sebab terpenting mengapa suami berpaling dan menjauh. Jika seluruh usaha tidak berhasil dan suami tetap berpaling dan bersikap nusyuz maka solusinya adalah apa yang tertera dalam ayat yang mulia, “Maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya.” Yakni tidak mengapa keduanya berdamai di atas sesuatu kesepakatan, seperti istri tidak menuntut sebagian haknya dalam mahar, nafkah atau bermalam, agar istri tetap menjadi istri, atau istri mengembalikan mahar untuk berkhulu’ darinya jika dia tidak mampu bersabar, sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya.” (Al-Baqarah: 229). Dengan syarat dalam perkara ini suami tidak berlaku aniaya yang membuat istri terpaksa berkhulu’ sehingga suami berhasil mengambil kembali mahar dari istri, kecuali jika khulu’ ini dengan kerelaan istri dan dia meyakini bahwa ia lebih baik baginya.

Al-Qurthubi menjelaskan tentang penentuan perdamaian, di mana Allah berfirman, “Dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka).” Al-Qurthubi berkata, “ Perdamaian adalah kata umum lagi mutlak yang berarti bahwa perdamaian hakiki di mana jiwa tenteram kepadanya dan perselisihan terangkat adalah lebih baik daripada talak, termasuk dalam makna ini semua kesepakatan yang disetujui oleh suami dan istri, dalam bentuk harta atau bermalam atau selainnya. ‘Lebih baik’ yakni lebih baik daripada perpisahan, mempertahankan perselisihan, permusuhan dan kebencian, semua itu termasuk dasar dari keburukan.”

Islam mengajak suami istri untuk memberikan segala upaya untuk mengokohkan pondasi-pondasi kehidupan mereka berdua dan menguatkan ikatannya, karena ikatan suami istri termasuk ikatan teragung dan paling patut dijaga, perjanjiannya adalah perjanjian paling berat dan paling berhak untuk dipenuhi. “Dan mereka (para istri) telah mengambil darimu perjanjian yang kuat.” (An-Nisa`: 21). “Sesungguhnya syarat yang paling patut untuk dipenuhi adalah akad yang dengannya kalian boleh berhubungan suami istri.” Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari Uqbah bin Amir.

(Sumber:Izzudin Karimi)

tersenyumlah,bukan tertawa.

catatan facebook dari:Panji Istiqomah_11 Desember jam 17:48

Menjelang perpisahannya dengan Nabi Musa as, Nabi Khidir as, memberi nasihat, "Hai Musa, janganlah terlalu banyak bicara, dan jangan pergi tanpa perlu, dan jangan banyak tertawa, juga jangan mentertawakan orang yang berbuat salah, dan tangisilah dosa-dosa yang telah kamu perbuat, hai putra Ali 'Imran.." (Tanbighul Ghafilin: 192-193).

Tertawa, tentu saja, bukanlah sesuatu yang dilarang. Siapa saja boleh tertawa selagi ingin. Dengan tertawa menunjukkan, bahwa seseorang sedang dalam keadaan senang. Bahkan tertawa bisa menjadi ilham bagi seorang penulis untuk membuat sebuah buku.

Akan tetapi, tertawa dalam pengertian mengeluarkan suara meledak-ledak oleh sebab rasa suka, geli apalagi mengandung unsur menghina seseorang, ini akan lain ceritanya. Tertawa dengan cara seperti itu yang disuruh dihindari oleh Nabi Khidir as.

Subhanallah, tidak didapati dalam ajaran di luar Islam yang mengatur tata hidup sedemikian rupa, hingga masalah kecil seperti tertawa.

ALLAH swt berfirman, "Maka hendaklah mereka sedikit tertawa dan banyak menangis sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan." (QS. At-Taubah 82). Dalam salah satu haditsnya Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu akan sedikit tertawa.." (HR. Abu Dzar).

Rasulullah SAW tidak pernah tertawa, kecuali hanya tersenyum, tidak menoleh kecuali dengan wajah penuh (tidak melirik). (HR. Ja'far Auf, Mas'ud dari Auf Abdillah). Berdasarkan hadits di atas, sebagian ulama berpendapat bahwa tersenyum itu hukumnya sunnah, sedang tertawa terbahak-bahak dihukumi makruh.

Maka bagi mereka yang tetap ingin sehat akalnya, seyogyanya menjauhi tertawa dengan cara demikian (terbahak-bahak atau meledak-ledak), kata Al-Faqih Abu Laits Samarqandi. Dengan kata lain, orang yang tidak bisa mengendalikan diri dan gemar tertawa-tawa, akan membuat fungsi akalnya terganggu, lengah dan lupa diri, yang berarti membuka pintu bagi syetan untuk masuknya godaan.

Dalam surat An-Najm 59-61 ALLAH memperingatkan, "Apakah dengan ajaran ini, kalian ta'ajub (heran)? Kamu tertawa dan tidak menangis. Sedangkan kalian terlengah." Ibnu Abbas ra berkata, "Barangsiapa tertawa di saat berbuat maksiat, maka akan bercucuran tangis di neraka."

Tertawa yang berlebihan, termasuk di antara 3 perkara yang menyebabkan hati seorang menjadi bebal dan membatu. Sedang dua penyebab yang lainnya yaitu: belum lapar sudah makan lagi dan gemar omong kosong (bicara ke sana kemari yang tak berguna).

Terkadang kita mendapati seseorang yang kesibukannya membuat orang tertawa-tawa, sehingga bukan semata menjadi hiburan hati, tapi sudah mengarah pada membuat orang menjadi lengah dan lupa. Kepada yang berbuat seperti ini Rasulullah SAW memberi peringatan, "Celakalah orang yang berdusta supaya ditertawakan orang lain. Celakalah dia, celakalah dia!" (HR. Tirmidzi)

Orang yang terbiasa tertawa-tawa mendapati suasana yang sepi menjadi sunyi, bila tidak kunjung diobati. Sedangkan menurut Yahya Mu'adz Razy sebagaimana dikutip al-Faqih ada empat hal yang dapat menjadi obat bagi mereka yang terkena "penyakit" seperti ini, yaitu:

1. Ingat akan dosa-dosa yang telah diperbuat selama ini.
2. Sibuk dengan bekerja (memenuhi nafkah) untuk diri dan keluarga.
3. Ingat bahwa jatah umur yang ada tinggal sedikit, dan akan datang kehidupan baru diakhirat.
4. Memperhatikan setiap musibah yang menimpa, baik diri keluarga maupun orang lain.

Sementara itu, Salman Al-Farisi radhiyallahu 'anhu pernah berkata: "Ada tiga hal yang membuatku tertawa:

1. Aku tertawa melihat orang yang berangan-angan panjang dengan dunia padahal maut tengah mengejarnya.
2. Orang yang lengah sedang maut tak pernah lengah darinya.
3. Serta orang yang tertawa dengan mulut yang terbuka penuh sementara ia tidak tahu apakah perbuatannya itu mengandung amarah Rabbnya atau Ridha-Nya.

Komentar dari Habibana Munzir Almusawa, "artikel itu benar, tertawa terbahak bahak memadamkan cahaya hati, namun itu bukan larangan mutlak, tapi sangat makruh.. biasanya para shalihin hanya melakukan tawa keras bukan utk dirinya, tapi menghibur orang yg menjadi tamunya atau yg sedang sedih, maka tawa itu bukan utk mereka tapi untuk menggembirakan muslim yg susah, maka hal itu mulia."

Wallahua’lam..

Kamis, 10 Desember 2009

Tidak Shodaqoh dan Tidak Jihad?...lalu dengan apa engkau masuk Surga?...



Ceramah Syaikh Abu Zubair ‘Adil al-‘Abab, Penanggung Jawab Syar’iy Organisasi Qo’idatul Jihad di Jaziroh ‘Arob (hafizhahullah).

Bismillahirrohmaanirrohiim..

Sesungguhnya segala puji bagi Allah yang telah berfirman kepada hamba pilihan-Nya (Muhammad saw), "Sesungguhnya Aku mengutusmu untuk mengujimu dan menjadikanmu sebagai ujian. Dan Aku turunkan kepadamu sebuah kitab yang (kesuciannya) tidak dicuci dengan air, kamu bisa membacanya dalam keadaan tidur ataupun terjaga."

Dan sesungguhnya Allah memerintahku untuk membakar orang Quroisy, lalu aku berkata, "Wahai Robb-ku, jika demikian kepalaku akan mereka pecah lalu mereka meninggalkannya seperti sepotong roti." Allah menjawab, "Keluarkan mereka sebagaimana mereka mengeluarkanmu (mengusirmu). Perangi mereka, (karena) Kami menjadikanmu untuk berperang. Keluarkan (hartamu) karena kami akan membantumu. Utuslah tentara, akan kami utus lima kali tentara yang kau utus. Dan berperanglah bersama-sama dengan orang yang mentaatimu terhadap orang yang membangkangmu (bermaksiat kepadamu)." (HR. Imam Muslim)

Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada penghulu mujahidin, Muhammad bin 'Abdullah yang jujur dan terpercaya. Pernah (suatu saat) datang seorang lelaki kepada beliau lalu berkata, "Wahai Rasulullah, manusia telah meninggalkan kuda, meletakkan senjata dan mereka berkata, 'tidak ada jihad lagi, perang telah usai.' Lalu Rasulullah saw menghadap ke arah lelaki itu dan berkata, 'mereka bohong, sekaranglah perang telah datang. Dan senantiasa ada dari sekelompok ummatku yang berperang membela kebenaran. Dan Allah menjadikan hati beberapa kaum condong (pada mereka) dan memberi mereka rizqi dari peperangan hingga hari kiamat atau hingga datang janji Allah. Sedangkan pada ubun-ubun kuda terikat kebaikan hingga hari qiamat.'" (HR. Imam an-Nasa'i dengan sanad shohih)

Juga kepada keluarga dan sahabat beliau yang mengetahui bahwa jihad adalah puncak tertinggi diin (Islam) ini. Maka berangkatkan pasukan perang di seluruh negeri dan perintahkan hamba-hamba Allah untuk berperang. Adapun kemudian Di bawah bayang-bayang serangan yang menyakitkan terhadap kesucian kaum muslimin dan dalam samudera perang salib ini dengan berbagai model dan persiapan(nya) terhadap ummat islam. Juga di bawah bayang-bayang masa mundurnya pembesar-pembesar dari jalan jihad dan dari melawan serangan musuh terhadap diin ini (Islam) dan kaum muslimin, aku bawakan ceramah (nasehat) ini untuk orang-orang 'alim, pemuda dan kalangan 'awam.

Kepada pemuda yang haus kepada kemuliaan yang merupakan pusaka (ummat), kepada ummat yang bingung di persimpangan jalan, kepada setiap muslim yang percaya terhadap kehormatan di dunia dan kebahagian di akhirat, ku bawakan risalah yang telah lama (telah disampaikan), (berpengaruh) kuat lagi menyala-nyala. Silahkan menyimak penyampaian berikut ini.

Wahai pemuda, wahai orang yang rindu untuk membela Diinullah (Islam), wahai orang yang memberikan nyawanya di hadapan Pelindungnya (Allah). Di sinilah hidayah dan petunjuk. Di sinilah hikmah dan kebenaran. Di sinilah mabuk pengorbanan dan kelezatan jihad. Hendaknya Engkau bersegera (bergabung) dengan batalion guntur. Hendaknya Engkau beramal di bawah panji para Nabi hingga tidak ada lagi fitnah dan seluruh diin milik Allah semata.

Kubawakan seruan yang tenang tapi lebih kuat dari pusaran angin puyuh yang berhembus keras. Seruan ke-tawadhu'-an tapi lebih tinggi dari puncak gunung. Seruan yang lepas dari fenomena semu, terjaga dengan kemuliaan kebenaran dan terpeliharanya wahyu, mewariskan kepada kaum mu'minin kemuliaan di dunia dan surga yang tinggi di akhirat. Aku katakan dalam ceramah ini insya Allah, sebagai bentuk tabarruk, mari berjihad... mari berjihad... mari berjihad... Sebagai permulaan aku katakan;

Wahai saudaraku! Jika mereka bertanya kepadamu 'apakah jihad itu?' Jawablah dengan jelas sebagaimana Nabi yang jujur lagi dipercaya saw menjawab pertanyaan seorang sahabat yang mulia, "Hijrah apa yang paling utama?" Beliau saw menjawab, "Jihad". Sahabat itu bertanya, "Apakah jihad itu?" beliau saw menjawab, "Engkau perangi orang-orang kafir jika Engkau jumpai mereka." Sahabat itu bertanya kembali, "Jihad apa yang paling utama?" Beliau saw menjawab, "Orang yang kudanya terluka dan darahnya mengalir." (HR. Imam Ahmad, sedangkan imam yang empat sepakat bahwa jihad adalah perang dan membantu peperangan untuk meninggikan kalimatAllah)

Wahai saudaraku, kobarkan semangat untuk berperang. Karena Allah Yang Maha Perkasa yang berada di atas tujuh langit memerintahkan nabi-Nya, "Wahai nabi, kobarkanlah kaum mu'minin untuk berperang..." (QS. al-Anfal: 65). Dia juga berfirman, "Berperanglah di jalan Allah, tidak di bebani (untuk itu) kecuali dirimu. Semangati kaum mu'minin (untuk perang). Semoga Allah menghentikan gangguan orang-orang kafir. Padahal Allah maha kuat dan pedih siksaan-Nya." (QS. an-Nisa': 84). Allah Robb kita juga memerintahkan kita, "Jika kalian temui orang-orang kafir pukullah leher (bunuhlah) mereka ..." (QS. Muhammad: 4)

Padahal ayat-ayat jihad di dalam kitab Allah (al-Qur-an) lebih dari seratus ayat. Sedangkan ayat-ayat itu menunjukkan kewajiban jihad dan kewajiban itu tertuju pada kaum muslimin. Sedangkan sebagian ayat-ayat yang lain memotivasi untuk jihad dan menjelaskan keutamaannya juga apa yang disiapkan Allah untuk mujahidin yang berupa pahala di akhirat dan mencela orang-orang yang meninggalkannya serta mencap mereka dengan kemunafikan dan sakit hatinya.

Wahai saudaraku, kobarkan semangat berperang! Karena sesungguhnya perang adalah fardhu 'ain yang paling membutuhkan pengorbanan menurut kesepakatan 'ulama', fuqoha', muhadditsin dan mufassirin. Hukum perang seperti hukum sholat, puasa dan haji. Bahkan dinukil dari Imam ad-Dusuqi dalam hasyiyahnya bahwa perang di utamakan terhadap haji. Sehingga orang yang meniggalkan perang berdosa besar. Sebagaimana dikatakan Ibnu Hajar al-Haitsami dalam kitabnya 'az-Zawajir'.

Imam al-Qorofi menyebutkan, bahwa jika kewajiban-kewajiban atau hak-hak saling bertentangan, didahulukan yang mendesak atas yang leluasa. Didahulukan apa yang dikhawatirkan tertinggal (untuk mengerjakannya) atas apa yang tidak dikhawatirkan tertinggal mengerjakannya meskipun derajat amal yang tidak dikhawatirkan tertinggal itu lebih tinggi derajatnya dari yang dikhawatirkan tertinggal. Sedangkan Allah ta'ala berfirman: "Berperanglah kalian dalam keadaan ringan ataupun berat. Dan berjihadlah kalian dengan harta dan jiwa kalian, hal itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui." (QS. At-Taubah: 41)

Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya berkata, "Pertama-tama Allah ta'ala memerintahkan kaum mu'minin memerangi orang-orang kafir. Yang pertama kali diperangi adalah yang paling dekat kemudian yang lebih dekat dengan wilayah Islam. Karena itu, Rasulullah saw memulai peperangan terhadap kaum musyrikin jazirah 'Arab. Maka tatkalah sudah selesai dari memerangi mereka, Allah taklukan untuk beliau Makkah, Madinah, Thoif, Yaman, Yamamah, Hajar, khoibar, Hadhromaut dan kota-kota yang lain berdekatan dengan Jazirah 'Arab. Manusiapun masuk ke dalam Diinullah dengan berbondong-bondong dari berbagai suku-suku 'Arab. Setelah itu semua, Allah syari'atkan memerangi ahlul kitab. Setelah beliau wafat, Abu Bakar ash-Shidiq melanjutkan urusan (perang) ini. Sehingga orang yang keluar dari Diin (islam) ini dan Ahlur Riddah (orang yang murtad) bisa kembali dalam Islam. Imam Ibnu Katsir menjelaskan hal ini hingga beliau berkata, "Urusan perang ini sempurna di tangan ('Umar) al-Faruq yang syahid di mihrab (ketika sholat karena dibunuh, -pent)." Hingga di sini perkataan beliau.

Imam al-Qurthubi di dalam tafsirnya berkata mengenai firman Allah ta'ala, "berperanglah dalam keadaan dan berat..." beliau berkata, "Kadang keadaan mewajibkan semuanya untuk berperang... hingga perkataan beliau, dan itu jika jihad menjadi fardhu 'ain bagi satu wilayah dari wilayah-wilayah kaum muslimin, wajib bagi penduduk negeri itu untuk berperang dalam keadaan ringan maupun berat, muda maupun tua." Hingga di sini perkataan beliau.

Wahai saudaraku, kami memerangi mereka karena Rasulullah saw bersabda, "Aku diutus dengan membawa pedang menjelang hari kiamat hingga Allah semata yang diibadahi dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan rizqiku dijadikan di bawah bayang-bayang tombakku. Kehinaan dan kerendahan dijadikan bagi siapa yang menyelisihi perintahku. Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia (menjadi) golongan mereka." (HR. Imam Ahmad)

Wahai saudaraku, kami memerangi kaum kuffar agar kami tidak di adzab Allah. Allah ta'ala berfirman, "Jika kalian tidak berperang, Allah adzab kalian dengan adzab yang pedih dan mengganti kalian dengan kaum lain sedangkan kalian tidak memberikan mudhorot pada-Nya sedikitpun. Dan Allah Maha Kuasa terhadap segala sesuatu." (QS. At-Taubah: 39).Rasulullah saw juga bersabda, "Tidaklah suatu kaum meninggalkan jihad, kecuali Allah timpakan adzab yang merata pada mereka" (HR. ath-Thabrani dalam al-Ausath dengan sanad hasan)

Wahai saudaraku, adapun rasa takut kami terhadap apa yang dikabarkan oleh Nabi yang jujur lagi dipercaya adalah sebagaimana yang di riwayatkan Umamah al-Bahiliy ra, Rasulullah bersabda, "Siapa yang belum pernah berperang atau membekali orang yang berperang atau menanggung (beban) keluarga orang yang berperang, Allah timpakan bencana (layaknya kiamat) sebelum hari kiamat." (HR. Imam Abu Dawud dengan sanad yang kuat)

Wahai saudaraku, di mana keterbetikkan jiwa ini terhadap jihad? Keterbetikkan jiwa yang hakiki yang mengikuti jawaban terhadap seruan ketika diserukan oleh seorang penyeru, "Wahai kuda Allah, melesatlah!" Di mana penempatan dan perjanjian terhadap jiwa untuk pergi berperang dan berperang? Di manakah kita ketika diperintah untuk berperang? Rasulullah saw bersabda, "Jika kalian diperintah untuk berperang, berangkatlah berperang!" (HR. Imam Bukhori)

Kenangan terhadap peperangan dan kesyahidan telah dikobarkan, Kerinduan terhadap negeri abadi yang kekal. Raungan singa Allah di berbagai medan, seberapa menyalakah tampak kerinduanku terhadapa jihad. Wahai saudaraku, tahukah Anda mengapa kami berperang? Kami berperang agar tidak muncul sifat munafiq pada diri kami. Dalam shohih muslim terdapat sebuah hadits Abu Huroiroh ra yang berkata,Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang mati dalam keadaan belum pernah berperang dan tidak terbetik dalam hatinya untuk berperang, maka ia mati di atas cabang kemunafikan."

Imam an-Nawawy berkata, "Maksudnya, siapa yang menjadi seperti di sebutkan hadits ini, maka sungguh dia telah menyerupai orang-orang munafiq yang menyelisihi (tidak mau) jihad dalam sifat ini. Karena sesungguhnya meninggalkan jihad adalah cabang kemunafikan. Maka waspadalah, waspadalah wahai saudaraku terhadap menyerupai kaum munafiqin atau Anda mati dalam keadaan membawa cabang kemunafikan.

Wahai saudaraku, kami berperang untuk melaksanakan perintah Allah agar menteror musuh(Nya), bersikap kasar kepada mereka, mengangkat kehinaan dari diri kita, kembalinya kemuliaan pada kita dan munculnya rasa takut di hati musuh-musuh kita. Sehingga kita bisa hidup dengan layak dan bisa menjaga kerusakan di bumi yang diakibatkan meninggalkan jihad. Allah ta'ala berfirman, "Jika kalian tidak melakukannya (memberikan loyalitas pada kaum mu'minin dan melenyapkan kaum kafirin -tafsir jalalain) akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar." (QS. al-Anfal: 73). Allah ta'ala juga berfirman, "Dan persiapkan kekuatan yang kalian mampu untuk (memerangi) mereka dan dari kuda yang tertambat, agar kalian bisa menteror musuh Allah dan musuh kalian dengan persiapan itu." (QS. Al-Anfal: 60)

Wahai saudaraku, di mana sambutan itu? Padahal Allah jalla jalaluh berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, sambutlah Allah dan Rosul jika menyeru kalian kepada apa yang membuat kalian hidup (yang berupa urusan diin, termasuk di dalamnya urusan perang). Dan ketahuilah bahwa Allah menghalangi antara seseorang dan hatinya. Dan kepada-Nya kalian akan di kumpulkan." (QS. Al-Anfal: 24)

Adapun rasa takut kami terhadap diri kami jika di jadikan dalam golongan yang Allah katakan, "Katakan (hai Muhammad), 'jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, keluarga dan harta kalian yang kalian khawatirkan kerusakannya, juga tempat tinggal yang kalian senangi itu lebih kalian cintai dari Allah, Rosul-Nya dan jihad di jalan-Nya, maka tunggulah hingga Allah mendatangkan keputusan-Nya. Padahal Allah tidak memberi hidayah kepada orang-orang fasiq." (QS. At-Taubah: 24)

Cukuplah hal ini sebagai ancaman, peringatan dan terror bagi orang yang meninggalkan jihad sedangkan dia mampu tapi benci terhadapnya dan tenang terhadap keluarga dan harta yang ada padanya. Kepada Allah saja pengaduan ini. Bagaimana Anda pelajari atsar-atsar jihad sedangkan Anda tidak terlihat (melakukannya), cahaya-cahayanya terhapus di tengah manusia, malamnya menjadi gelap setelah disinari (cahaya) bulan, dan siangnya menjadi gelap setelah terang?

Ya Allah, bagaimana jiwa-jiwa membencinya padahal Allah Yang Maha Perkasa lagi Mulia berfirman, "Telah diwajibkan berperang kepada kalian padahal perang itu kalian benci. Bisa jadi kalian membenci sesuatu padahal itu baik bagi kalian dan bisa jadi kalian menyukai sesuatu padahal itu buruk bagi kalian. Allah yang mengetahui sedangkan kalian tidak mengetahui." (QS. Al-Baqoroh: 216)

Bagaimana bisa jihad ditinggalkan padahal Allah memerintahkannya kepada orang-orang yang beriman dengan firman-Nya, "Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak pula pada hari akhir begitu juga orang-orang yang tidak mengharamkan apa yang Allah dan Rosul-Nya haramkan serta tidak ber-diin dengan diin yang benar dari kalangan Ahlul Kitab hingga mereka memberikan jizyah dari tangan (mereka) sedangkan mereka (hidup) dalam keadaan hina." (QS. At-Taubah: 29)

Bagaimana (perang bisa ditinggalkan) padahal dengan perang itu Allah menolak (gangguan) kaum musyrikin? Allah ta'ala berfirman, "Kalau saja Allah tidak menolak sebagian manusia dengan sebagian yang lain tentulah sudah dirobohkan biara-biara, gereja-gereja dan masjid-masjid yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (diin)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa." (QS. Al-Hajj: 40)

Wahai saudaraku, dahulu sahabat-sahabat Rasulullah saw membawa jiwa mereka di atas telapak tangan mereka mencari kematian yang merupakan sebuah keyakinan untuk meninggikan kalimat Allah. Sampai orang yang di beri 'udzur oleh Allah pun berlomba untuk jihad. Imam Ibnul Mubarok mengeluarkan (kisah) dari 'Athiyyah bin Abu 'Athiyyah bahwa dia melihat 'Abdullah bin Ummi Maktum ra padahal beliau adalah orang buta, pada suatu hari di hari-hari perang al-Qadisiyyah, beliau membawa baju besi yang lebar beliau seret ke barisan dalam medan jihad.

Inilah 'Amru bin al-Jamuh ra yang sudah tua lagi pincang, beliau tidak mengikuti perang Badar karena beliau pincang. Maka tatkala terjadi perang Uhud dia perintahkan anak-anaknya untuk membawanya keluar lalu merasa terganggu karenanya. Hingga beliau berkata pada mereka, "Jauh sekali, jauh sekali! Kalian telah menghalangiku masuk surga pada perang Badar, sedangkan sekarang akan kalian halangi aku pada perang Uhud."

Juga dikatakan kepada Miqdad bin Usud ra ketika beliau bersiap-siap untuk berperang, "Allah telah memberimu udzur." Beliau malah menjawab, "Kami terbebani dengan al-Bahuts (sang pembahas)." Maksud beliau adalah surat at-Taubah karena surat itu membahas orang-orang munafiq dan menyingkap (sifat-sifat) mereka. Kisah ini disebutkan oleh Imam al-Qurthubiy. Alangkah indahnya para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Alangkah cepatnya sambutan mereka dan kerakusan mereka terhadap jihad...

Allah Yang Maha Benar lagi Maha Mulia dan Tinggi berfirman, "Hendaknya orang-orang yang membeli akhirat dengan kehidupan dunia berperang di jalan Allah. Siapa yang berperang di jalan Allah lalu terbunuh atau menang, maka Allah beri dia pahala yang besar." (QS. An-Nisa': 74). Dari Abu Dzar al-Ghifari ra berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah saw, "Amal apa yang paling utama?" Rasulullah menjawab, "Iman kepada Allah dan berjihad di jalannya." (Muttafaq 'alaih)

Wahai saudaraku, kami berperang di jalan Allah hingga kekafiran tidak memimpin. Bagaimana (sekarang) padahal kekafiran telah memimpin. Allah ta'ala berfirman, "Perangilah mereka hingga tidak ada lagi fitnah dan diin ini menjadi milik Allah." (QS. Al-Anfal: 39) Sedangkan yang dimaksud fitnah adalah kesyirikan.

Wahai saudaraku, jihad adalah amal yang tidak bisa ditandingi dengan amal sholih apapun. Dari Abu Huroiroh ra berkata, "Wahai Rasulullah, apa yang bisa menandingi jihad?" Beliau saw menjawab, "Kalian tidak akan mampu." Beliau mengulanginya dua atau tiga kali perkataan, "kalian tidak akan mampu." Kemudian beliau berkata, "Perumpamaan mujahid (orang yang berjihad) di jalan Allah seperti perumpamaan orang yang berpuasa, shalat dan bersungguh-sungguh terhadap ayat-ayat Allah. Tidak berhenti sholat dan puasa hingga mujahid di jalan Allah itu kembali (selesai berjihad)." (Muttafaq 'alaih)

Ketahuilah, semoga Allah memberi taufiq padaku dan pada Anda, bahwa tidurnya mujahid lebih utama dari bangun malam dan puasa di siang hari. Ibnul Mubarok dalam sanadnya menyebutkan, Abu Huroiroh ra berkata, "Sanggup-kah salah seorang di antara kalian sholat dan tidak putus-putus dan puasa juga tidak berbuka selama dia masih hidup?" Ada yang berkata, "siapa yang sanggup begitu wahai Abu Huroiroh?" beliau menjawab, "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidurnya seorang mujahid lebih utama"

Wahai saudaraku, bagaimana bisa kita mudah untuk duduk sedangkan kita di bawah naungan berbagai sistem yang lepas dan menjauhi hukum syari'at serta menggantinya dengan sekulerisme, berhukum dengan demokrasi dan mengakui kebebasan pendapat dan pendapat lain (yang menyelisihinya) meskipun di atas jalan untuk melepaskan Syari'at (peraturan) Islam dan mencela Rosul kita yang mulia 'alaihi sholatu was salam.

Wahai saudaraku, apakah Anda akan duduk sedangkan negeri-negeri kaum muslimin di tangan perampas? Apakah Anda tetap duduk sedangkan kehormatan kaum muslimah di hadapan para penjaga penjara? Saudaraku, apakah Anda tetap duduk sedangkan kita masih dihukumi dengan sistem-system buatan dunia, terkadang dengan hukum nasionalis terkadang dengan hukum sekuler?

Apakah Anda tetap duduk sedangkan kita hidup di bawah hukum-hukum yang memelihara persekutuan salibis dalam memerangi Islam? Sebagaimana kita melihat yang terjadi di Afghanistan, Iraq, Palestina, Maghrib Islamy (Aljazair), Jazirah 'Arab dan negeri-negeri kaum muslimin yang lainnya.

Wahai saudaraku, bagaimana kita bisa duduk padahal kita telah diperintah berperang oleh amir kita Syaikh Usamah bin Ladin beserta komandan-komandan tentara yang lain. Katakan padaku, demi Allah bagaimana merubah kenyataan pahit ini tanpa jihad dan perang?!

Wahai saudaraku, hari ini Anda diperintah berperang dari saudara-saudara (kita) yang jujur yang berjalan di atas 'aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah, mereka bukan orang-orang khowarij yang ghuluw suka mengkafir-kafirkan, juga bukan golongan murji'ah yang diserang lalu menyerah, tapi di atas kehendak Allah dan Rosul-Nya lah mereka berjalan.

Inilah dia kelompok yang beriman yang mengangkat panji tauhid yang murni di atas madzhab لكمْ دينُكم وليَ دين, bagi kalian diin kalian, dan bagiku diinku, bagi kalian syariat, manhaj dan pemikiran kalian yang menyelisihi seruan (Muhammad) penghulu para rosul dan pemimpin para mujahidin, sedangkan bagi kami diin Muhammad bin 'Abdullah yang jujur dan terpercaya. Karena beliaulah perang menjadi ada hingga hari kiamat. Mengapa kita mundur dan berlambat-lambat?

Wahai saudaraku, kita masih terbelenggu oleh pemikiran yang bernama mashlahat dan mafsadat tanpa mengenal syarat-syarat dan perkataan ahlul 'ilmi mengenainya.

Apakah Anda akan membelenggu kami meskipun dengan meninggalkan 'amal yang sesuai dengan nash-nash al-Qur-an, hadits nabi, dan ijma' ummat, lalu memutarbalikkan hakikat-hakikat dan makna-maknanya, kita hilangkan maksud Allah dan kita rubah maksud Rasulullah dengan nama mashlahat dan mafsadat yang sesuai akal bukan yang sesuai syari'at. Di mana kita untuk melaksanakan tindakkan para sahabat yang mulia???

Imam al-Qurthubiy di dalam tafsirnya mengatakan, "Abu Tholhah ra membaca, "berperanglah dalam keadaan ringan maupun berat..." lalu beliau berkata, "Wahai anakku fasilitasilah aku." Lalu anaknya pun menjawab, "Semoga Allah merahmati Anda, Anda telah berperang bersama nabi hingga beliau wafat, juga bersama Abu Bakar hingga beliau wafat dan bersama 'Umar hingga beliau wafat. Sedangkan (sekarang) kami berperang karena Anda." Lalu beliau menjawab, "Tidak, fasilitasi aku." Lalu beliau berperang di laut, hingga wafat di laut. Hingga yang lain tidak mendapatkan pulau untuk menguburnya kecuali setelah 7 hari, lalu beliau dikuburkan dalam pulau itu sedangkan jasadnya tidak berubah. Semoga Allah meridhoi beliau.

Aku katakan kepada orang-orang yang masuk ke dalam jama'ah-jama'ah Islam sebagai sebab untuk membela diin ini, kepada orang-orang yang memiliki niat yang baik, apabila yang diinginkannya itu tidak ada (dalam jama'ah yang dimasukinya), carilah jama'ah (lain) yang mengangkat syi'ar Islam sesuai dengan manhaj Ahlus Sunnah, ilmu dan amal-nya.

Carilah jama'ah yang menjadikan langkah dan perjalanan Nabi saw sebagai manhaj dan perilaku-tindakan. Carilah jama'ah yang memiliki prinsip-prinsip landasan sesuai prinsip-prinsip landasan Islam, sesuai prinsip-prinsip landasan yang dimaksud Allah dan Rosul-Nya, sebagaimana yang dipahami oleh Nabi saw dan sahabat-sahabatnya yang mulia. Carilah sebuah jama'ah yang menggabungkan antara 'ilmu, da'wah dan jihad, tanpa meniadakan salah satunya atau menyimpangkan makna-maknanya. Bahkan Anda harus beramal sesuai dengan apa yang dilakukan nabi dan sahabat-sahabatnya tanpa tahrif (penyimpangan) dan ta'thil (peniadaan).

Wahai pemuda kebangkitan! Bergabunglah dengan qiyadah-qiyadah yang menjadikan darah mereka dan darah kalian sebagai energi untuk menyebarkan tauhid dan sebagai percikan api untuk menegakkan khilafah islamiyyah. Bukan untuk klaim-klaim yang menjadikan tulang-belulang kalian sebagai tangga untuk naik, sehingga, ketika tidak bisa naik, mereka lepaskan pokoknya, tampaklah aib dan kepalsuannya. Hanya pada Allah tempat mengadu.

Kepada pemuda kebangkitan, kepada orang yang kami kenali mereka dalam halaqoh-halaqoh dzikir dan 'ilmu, kepada orang yang kami kenali mereka dalam ladang da'wah dan medan pembelajaran, kepada pemilik mimbar-mimbar kebebasan, aku seru mereka kepada apa yang diserukan amir Tanzhim al-Qo'idah di Jazirah 'Arab, Amir Abu Bashir Nashir al-Wuhaisyi hafizhohulloh. Beliau adalah pemuka da'wah Nabi saw. Aku seru kalian agar menyeru manusia kepada hukum syari'ah dan mengimplementasikannya di daerah-daerah dan tempat-tempat di mana kalian berada. Aku seru kalian untuk berperang di jalan Allah dengan jiwa dan harta. Juga untuk menunjukkan pada manusia terhadap millah kakek moyang kita Ibrahim dan da'wah Nabi saw kita yang terpercaya.

Wahai pemuda kebangkitan! Jelaskan kepada generasi yang menapaki perjalanan para pahlawan dan pemahaman terhadap al-wala' dan al-baro' (loyalitas dan anti loyalitas). Wahai pemuda kebangkitan! Tidak samar lagi bagi kalian bahwa zakat adalah Rukun Islam yang ketiga. Padahal zakat telah didekatkan dengan sholat di banyak tempat dari ayat-ayat al-Qur-an. Allah ta'alah berfirman, "Dan dirikanlah sholat dan tunaikan zakat" (QS. Al-Baqoroh: 43)

Di atasnyalah kekuasaan ini berrotasi. Maka kumpulkanlah harta dari shodaqoh dan zakat untuk saudara-saudara kalian yang berjihad.

Adapun kalian wahai para 'ulama' yang jujur! Hendaklah kalian menjelaskan kepada ummat mengenai permasalahan-permasalahan iman dan kufur, permasalahan-permasalahan nama-nama dan hukum-hukumnya, permasalahan-permasalahan tauhid dan syirik, mengenai millah kakek moyang kita Ibrahim, mengenai hukum Islam terhadap sekulerisme dan antek-anteknya, mengenai hukum Islam terhadap pemerintahan-pemerintahan yang loyal terhadap yahudi dan nashroni, dan mengenai hukum bekerjasama dengan mereka menurut petunjuk kalimat 'laa ilaaha illallah'.

Jelaskan kepada ummat hukum kelompok yang melarang dan enggan terhadap salah satu syi'ar diin, juga terhadap amar ma'ruf dan nahi munkar. Jelaskan kepada ummat hukum menjual urusan kaum muslimin, juga hukum berfatwa untuk kebaikan orang-orang murtad. Jelaskan kepada ummat hukum membiarkan kaum muslimin dan hukum meniadakan jihad. Jelaskan kepada ummat hukum mempolitiki manhaj-manhaj diin agar sesuai dengan opini penguasa. Jelaskan kepada ummat hukum-hukum riddah dan hukum bekerja sama dengan murtaddin.

Wahai 'ulama' ummat! Jangan kalian larang melirik pada studi siroh (sejarah) Abu Bakr as-Shidq ra dan orang-orang jujur yang melalui manhaj beliau. Wahai ulama ummat! Cukuplah kalian diam pada masa ummat ini dikoyak-koyak dan pada masa kaum ruwaibidhoh berbicara.

Kepada Anda wahai saudaraku mujahidin! Kepada orang yang kakinya berdebu di jalan Allah. Kepada orang yang pernah menempati perbatasan dalam medan-medan jihad. Kepada orang yang memiliki kemampuan / kekuatan dalam menolak serangan musuh terhadap diin dan kehormatan. Kepada orang yang pernah menginjakkan kakinya di bumi Afghanistan, Chechnya ataupun 'Iraq. Kepada mereka semua aku katakan:

Allah ta'ala berfirman,"Penuhilah janji Allah jika kalian sudah berjanji dan jangan batalkan sumpah setelah meneguhkannya padahal kalian telah menjadikan Allah sebagai saksimu atas sumpahmu. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan. Dan jangan menjadi seperti orang-orang yang melepaskan benangnya setelah diikat dengan kuat hingga menjadi cerai berai. Kalian jadikan sumpah kalian sebagai alat penipuan, agar satu golongan menjadi lebih mendapat untung dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya menguji kalian dengan hal itu sedangkan pada hari kiamat Allah jelaskan kepada kalian mengenai hal yang kalian perselisihkan." (QS. An-Nahl: 91-92)

Wahai saudaraku mujahidin! Inilah Imam Makhul dari kalangan 'ulama' tabi'iin. Beliau pernah menghadap qiblat dan berdoa kemudian bersumpah dengan sepuluh sumpah bahwa perang adalah kewajiban bagi kalian wahai kaum muslimiin. Kemudian beliau berkata, "jika kalian menghendaki akan aku tambah sumpahku." Kisah ini dibawakan oleh Imam 'Abdur Rozzaq dalam Mushonnafnya. Inilah Sa'iid bin al-Musayyib, Imam bagi taabi'iin rohimahulloh, beliau termasuk fuqoha' madinah. Beliau keluar untuk berperang padahal salah satu matanya hilang dan dikatakan kepadanya, "Anda adalah orang cacat." Lalu beliau jawab, "Allah telah memerintahkan berperang dalam keadaan ringan maupun berat. Jika aku tidak memungkinkan untuk perang aku bisa untuk memperbanyak jumlah personel dan aku jaga barang (kita)." Di kisahkan oleh Imam al-Qurthubiy.

Wahai saudaraku mujahidin! Aku ingatkan Anda, ku ingatkan Anda terhadap janji ini. Hendaknya Anda mengemban menjaga panji dan meneruskan perjalanan, hingga diin ini menang atau Anda wafat sebagaimana wafatnya para pendahulu yang menempuh jalan yang Anda tempuh. Teruskan perjalanan ini, agar Anda sukses terhadap ujian dari Allah. Karena sesungguhnya hasil pelajaran ditentukan pada akhir amalnya.Allah ta'ala berfirman, "Dan sungguh akan kami uji kalian hingga kami ketahui orang-orang yang berjihad di antara kalian dan orang-orang yang bersabar juga agar kami mengetahui perihal keadaan kalian." (QS. Muhammad: 31)

Wahai kaum muslimin! Cukuplah bagi kita kehilangan Andalusia, Khilafah Utsmaniyah, Palestina dan Imaroh Tholiban. Berangkatlah! Berangkatlah berperang di bumi jihad. Imam as-Syaukani berkata dalam kitab as-Saylil Jaror,"Adapun memerangi orang-orang kafir dan menawari mereka untuk masuk Islam, membayar jizyah atau membunuhnya (jika tidak memilih salah satu dari dua yang pertama -pent) adalah hal yang ma'lum termasuk hal yang penting dalam urusan diin. Karena hal itulah Allah mengutus Rosul-Nya dan menurukan kitab-Nya. Rasulullah saw, semenjak beliau diutus Allah Ta'ala untuk memegang urusan ini (perang), senantiasa menjadikan urusan ini termasuk tujuan-tujuannya yang terbesar dan termasuk urusan yang paling penting. Juga tidak disebutkan ketika beliau meninggalkan mereka (para sahabat), mereka menjadi meninggalkan perang, lalu menjadi perkara yang mansukh (dihapus) oleh ijma' kaum muslimin."

Hingga di sini perkataan Imam as-Syaukani rohimahulloh. Renungkanlah perkataan ini wahai saudaraku. Perkataan di atas adalah ketika jihad fardhu kifayah, bagaimana menurut Anda ketika jihad fardhu 'ain sebagaimana keadaannya di zaman kita ini??!Sedangkan kepada orang yang lisannya lancang dengan mencela dan mengolok-olok mujahidin, menyebarkan isu-isu atau melemahkan (semangat) untuk jihad, aku katakan kepada mereka Allah ta'ala berfirman, "Seandainya mereka (memang) hendak keluar (untuk perang) pastilah mereka mempersiapkan persiapan untuk itu. Akan tetapi Allah tidak menghendaki keberangkatan mereka sehingga Dia lemahkan (semangat) mereka dan dikatakan kepada mereka, "Duduklah bersama orang-orang yang duduk." Jika mereka berangkat bersama kalian, niscaya mereka tidak menambah kalian selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas maju ke muka di antara barisanmu, untuk membuat gangguan di antara kamu; sedang di antara kamu ada orang-orang yang suka mendengarkan perkataan mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang zholim." (QS. At-Taubah: 46-47)

Allah ta'ala juga berfirman, "Ketahuilah bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah permainan, kesia-siaan, bersenang-senang dengan perhiasan, berbangga-bangga di antara kalian dan berbanyak-banyakan harta serta anak. Seperti hujan yang menjadikan petani terheran-heran karena dapat menumbuhkan tanamannya kemudian tanaman itu menjadi kering lalu menjadi hancur. Padahal di akhirat itu masih terdapat adzab yang keras dan ampunan serta keridhoan dari Allah. Sedangkan kehidupan di dunia tidak lain hanyalah perhiasan yang semu." (QS. Al-Hadid: 20)

Wahai kalian orang yang mencela pemuda kami yang berjihad!

Hentikan celaan dan pengingkaran kalian, Apakah layak dicela orang yang rindu terhadap surga dan kenikmatannya, sedangkan dia selalu berjalan mengikuti para sahabat,Apakah patut dicela orang yang meninggalkan dunia beserta kesia-siannya, Sedangkan dia berperang dengan tekad yang merdeka,Apakah layak dicela orang yang menjual murah dirinya pada Allah lagi menginginkan surga firdaus sebagai tempat tinggal yang terbaik, hingga mereka meninggalkanjihad dan pelakunya karena celaan kalian, Waspadailah sifat kemunafikan, waspadailah!

Barang siapa yang belum pernah berperang atau meniatkan hatinya untuk perang, lalu mati, maka kematiannya adalah kematiaan orang-orang jahat, Sesungguhnya jihad adalah jalan untuk mendapat kemuliaan, Dengan meninggalkannya akan mendapat kehidupan hina dan rendah.

Imam al-Hakim dalam mustadroknya mengeluarkan hadits dengan sanad jayyid, baik untuk digunakan sebagai hujjah, juga dishohihkan oleh Imam adz-Dzohabiy. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam at-Thabraniy dan Imam al-Bayhaqiy, dari Basyir bin al-Khoshoshiyyah ra berkata,"Aku datang kepada kepada Rasulullah saw untuk berbai'at masuk islam. Maka beliau mensyaratkan kepadaku untuk bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan rosul-Nya, sholat lima waktu, puasa Romadhon menunaikan zakat, haji ke baitullah dan berjihad di jalan Allah." Dia lanjutkan, "Wahai Rasulullah, ada dua yang aku tidak mampu, yaitu zakat karena aku tidak memiliki sesuatu kecuali sepuluh dzaud (sekelompok unta) yang merupakan titipan dan kendaraan bagi keluargaku. Sedangkan jihad, orang-orang yakin bahwa yang lari (ketika perang) maka akan mendapat kemurkaan dari Allah, sedangkan aku takut jika ikut perang lalu aku takut mati dan ingin (menyelamatkan) jiwaku." Lalu Rasulullah menggenggam tangannya kemudian menggerakkannya lalu berkata, "Tidak shadaqah dan tidak jihad? Dengan apa engkau masuk surga?" Lalu Rasulullah menggenggam tangannya kemudian menggerakkannya lalu berkata, "Tidak shadaqah dan tidak jihad? Dengan apa engkau masuk surga?"

Renungkanlah wahai saudaraku yang mulia perkataan Rasulullah sang pilihan saw, "Tidak shodaqoh dan tidak jihad? Lalu dengan apa Engkau masuk surga?" Dengan apa Anda masuk surga? Wahai orang-orang yang cuek! Inilah Beliau Rasulullah saw yang mengatakan, "Tidak shodaqoh dan tidak jihad? Lalu dengan apa Engkau masuk surga?" Allah ta'ala berfirman,"Apakah kalian mengira akan masuk surga padahal belum datang ujian yang semisal dengan yang menimpa orang-orang sebelum kalian. Mereka ditimpa gangguan dan marabahaya serta digoncangkan seguncang-guncangnya hingga Rosul dan orang-orang yang beriman yang bersamanya berkata, "Kapankah pertolongan Allah datang?" Ketahuilah, bahwa pertolongan Allah sangatlah dekat." (QS. Al-Baqoroh: 214)

Wahai hamba-hamba Allah! Tidak shodaqoh dan tidak jihad? Dengan apa Anda masuk surga? Hendaknya setiap orang di antara kita mengulang-ulang pertanyaan ini, agar bisa menjawabnya sebelum datang hari kiamat sebagaimana Allah ta'ala berfirman, "Pada hari tidak bermanfaat harta tidak juga anak. Kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat (dari syirik dan kemunafikan -tafsir jalalain)" (QS. As-Syu'aro': 88-89)

Dalam akhir penutupan, ya Allah Yang menurunkan kitab, Maha cepat hisab-Nya, kalahkan kelompok-kelompok musuh Islam. Ya Allah kalahkan mereka, goncangkan mereka dan tolonglah kami dalam menghadapi mereka.

Ya Allah tolonglah mujahidin di bumi 'Iraq, Palestina, Afghanistan, Maghrib Islamy, Jazirah 'Arab, Somalia dan di setiap tempat. Ya Allah tolonglah mereka dalam menghadapi musuh mereka, tepatkan tembakan mereka dan sembuhkan luka mereka.

Ya Allah bebaskan saudara-saudara kami yang tertawan dan kaum muslimin lain yang juga tertawan. Ya Allah bebaskan Syaikh Doktor 'Umar 'Abdur Rohman, Syaikh Rifa'iy Thoha, Syaikh Sulaiman al-'Ulwan dan Syaikh Walid as-Sananiy, Syaikh Sa'id Alu Zu'ayr, Syaikh Faris Alu Syuwail (Abu Jandal al-Azdi), Syaikh Sulaiman Abu Ghoits dan Syaikh Abu Hafsh al-Muritaniy dari penawanan. Ya Allah bebaskan Syaikh Muhammad al-Fazaziy, Syaikh Abu Qotadah al-Filisthiniy, Syaikh Nashor al-Marshod dan seluruh kaum muslimin yang tertawan.

Ya Allah, terimalah saudara-saudara kami yang syahid. Sedangkan akhir seruan kami, segala puji bagi Allah Robb semesta 'alam.

sumber:http://www.arrahmah.com/index.php/blog/read/6201/tidak-shodaqoh-dan-tidak-jihad-lalu-dengan-apa-engkau-masuk-surga

Rabu, 09 Desember 2009

PUISI NEGRI PARA BEDEBAH


PUISI NEGERI PARA BEDEBAH

oleh: Adhie M Massardi

Ada satu negeri yang dihuni para bedebah

Lautnya pernah dibelah tongkat Musa

Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah

Dari langit burung-burung kondor

menjatuhkan bebatuan menyala-nyala



Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?

Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah

Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah

Atau menjadi kuli di negeri orang

Yang upahnya serapah dan bogem mentah



Di negeri para bedebah

Orang baik dan bersih dianggap salah

Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan

Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah

Karena hanya penguasa yang boleh marah

Sedangkan rakyatnya hanya bisa pasrah



Maka bila negerimu dikuasai para bedebah

Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah

Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum

Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya



Maka bila melihat negeri dikuasai para bedebah

Usirlah mereka dengan revolusi

Bila tak mampu dengan revolusi, dengan demonstrasi

Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi

Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan ! (rz)


SUMBER:http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/puisi-negeri-para-bedebah.htm

sebaiknya tidak meniup makanan yang panas.

Seringkali kita melihat, seorang Ibu ketika menyuapi anaknya makanan yang masih panas, dia meniup makanannya lalu disuapkan ke anaknya. Bukan cuma itu, bahkan orang dewasa pun ketika minum teh atau kopi panas, sering kita lihat, dia meniup minuman panas itu lalu meminumnya. Benarkan cara demikian?

Cara demikian tidaklah dibenarkan dalam Islam, kita dilarang meniup makanan atau minuman. Sebagaimana dalam Hadits Ibnu Abbas menuturkan “Bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya”. (HR. At Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani).

Dan ternyata dari salah satu milis kimia di Indonesia, ada yang menjelaskan secara teori bahwa : apabila kita hembus napas pada minuman, kita akan mengeluarkan CO2 yaitu carbon dioxide, yang apabila bercampur dengan air H20, akan menjadi H2CO3, yaitu sama dengan cuka, menyebabkan minuman itu menjadi acidic (berarti kalo kita meniup makanan/minuman panas sama dengan minum cuka).

Dan perlu kita ingat juga bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh kita ketika minum seteguk demi seteguk, jangan langsung satu gelas sambil bernapas di dalam gelas, hal ini juga dilarang, ternyata saya baru tahu sekarang hikmahnya, bahwa ketika kita minum langsung banyak, maka ada kemungkinan kita akan bernapas di dalam gelas, yang akan menyebabkan reaksi kimia seperti di atas.

Ulasan ini mungkin bukan hikmah keseluruhan, karena Ilmu Allah tentu Maha luas dari ilmu manusia, bisa jadi itu adalah salah satu hikmah dari puluhan hikmah lainnya yang belum terungkap oleh manusia.

Sumber : hendra-prasetyo.blogspot.com

BOLEHKAH DAKWAH DENGAN CERITA FIKTIF?...

Dakwah dengan metode bercerita dalam bentuk cerpen dan novel misalnya disebut dalam ilmu dakwah sebagai Dakwah bil Qashash atau bil Hikayah, artinya berdakwah dengan cara bercerita. Kata qashash yang bermakna kisah atau cerita dengan segala derivasinya diungkap dalam Al Quran tidak kurang dari 18 (delapan belas) kali. Dan hampir semua kata tersebut ditujukan agar kita mau mengambil pelajaran atau hikmah dari kisah-kisah tersebut. Misalnya kita bisa cermati ayat berikut. ”Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu. …” (Q.S. Huud 11: 120). Ayat ini menegaskan bahwa fungsi kisah atau cerita adalah untuk menambah keteguhan hati.
”Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” (Q.S. Yusuf 12: 111). Di sini, Allah swt. menegaskan bahwa kisah berfungsi sebagai sarana pencerahan akal atau intelektual.

Kalau kita cermati hampir sepertiga Al Quran itu isinya adalah al qashash (cerita-cerita yang mengandung hikmah). Hal ini sesuai dengan tabiat manusia sebagai Homonarran (mahluk yang suka bercerita dan suka mendengarkan cerita). Jadi, teknik dakwah dengan bercerita itu sesui dengan fitrah manusia sebagai Homonarran. Nah, teknik inilah yang akan pembaca dapatkan dalam kumpulan cerpen ini.

Di antara kelebihan dakwah dengan teknik qashash (bercerita) adalah tidak terkesan ”menggurui” tapi lebih banyak mengajak berpikir. Allah swt. memerintahkan agar dakwah itu dilakukan dengan bijaksana, menggunakan kalimat-kalimat santun, dan jangan mengejek tapi harus mengajak.

”Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. An-Nahl 16: 125).

Bertolak dari analisis ini bisa kita simpulkan bahwa berdakwah dengan cara bercerita dalam bentuk cerpen, cerber, novel, dan sebagainya adalah dibolehkan selama kandungan cerita tersebut mengandung hikmah atau pelajaran bagi kehidupan dan tidak mengandung anjuran pada kemaksiatan.

Wallahu A’lam.

Sumber : www.percikaniman.org

Selasa, 08 Desember 2009

JIKA ANAK KURANG RUPAWAN

Manusia cenderung kepada sesuatu yang bagus, indah dan elok. Hal ini lumrah dan manusiawi, keindahan dan keelokan pada sesuatu membuat jiwa menjadi senang dan tenang. Tidak hanya manusia yang menyukai keindahan, Allah juga menyukai keindahan, “Innallah jamil yuhibbul jamaal.” Dari sini maka bukan merupakan kekeliruan atau keanehan ketika Anda sebagai bapak atau ibu berharap dikaruniai anak yang berparas tampan atau berwajah cantik, sehingga sedap jika dipandang dan enak kalau diperhatikan. Penulis berharap semoga harapan Anda ini telah terkabul atau akan terkabul.

Namun penulis juga yakin bahwa Anda menyadari bahwa terkadang sebuah harapan hanya sebatas harapan, angan-angan hanya sebatas angan-angan, artinya tidak terwujud dalam alam nyata, hal itu karena di antara harapan dan angan-angan terdapat harapan dan angan-angan di mana kita tidak memiliki wewenang dan kuasa untuk mewujudkannya, jangankan harapan dan angan-angan seperti ini, harapan dan angan-angan yang mana kita kuasa untuk mewujudkannya, terkadang juga tidak terwujud karena satu dan lain hal, pada saat yang sama sebagai muslim, kita meyakini bahwa segala hal yang ada dan terjadi di alam raya ini tidak terjadi begitu saja dan secara tiba-tiba, akan tetapi ia terjadi karena di belakang semuanya ada penata dan pengatur.

Bagaimana jika yang terjadi adalah yang terakhir, anak Anda kurang rupawan, kurang sedap dipandang, minim kecantikan atau yang semacamnya, maka Anda perlu membaca apa yang penulis sebutkan berikut.

Pertama, perkara ini di luar kuasa anak dan di luar kuasa Anda juga
Siapa pun mengetahui hal ini, anak lahir dengan bentuk tubuh dan raut muka bagaimana dan seperti apa, urusannya bukan di tangan yang bersangkutan, kalau dia pemegang urusan niscaya dia akan membentuk dirinya dalam sebaik-baik bentuk, tetapi bagaimana sedangkan dia hanya menerima cetakan dari Pencipta.

“Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana yang Dia kehendaki.” (Ali Imran: 6).

“Dialah Allah yang menciptakan, yang menagadakan dan yang membentuk rupa.” (Al-Hasyr: 24).

Kedua, melihat kepada diri
Anak pasti memiliki kemiripan, dekat atau jauh, dengan orang tuanya. Anak adalah photocopi bapak ibunya, tidak mungkin ada seorang anak, jika dia benar-benar tercipta dari air mani bapaknya dan mendekam dalam rahim ibunya, yang berbeda sama sekali dengan bapak ibunya. Tunggu sebentar, sepertinya ada lho seorang anak yang tidak mirip dengan seorang bapak dan seorang ibu, Anda ingin tahu siapa anak itu? Anak tetangga.

Kemiripan antara anak dengan bapak ibunya adalah suatu kepastian dan kemiripan ini tidak hanya sebatas pada fisik semata, lebih dari itu kemiripan ini juga ada pada sifat dan tabiat. Kemiripan ini tidak sebatas pada wajah, ini biasa dan umum, bahkan kemiripan ini terlihat pada bagian tubuh yang lain.

Seorang qaif –ahli nasab dengan menelusuri kemiripan- dari Bani Mudlij memperhatikan kaki Zaid bin Haritsah dengan kaki Usamah bin Zaid sedangkan wajah mereka berdua tertutup kain, dia berkata, “Sesungguhnya sebagian dari kaki-kaki ini berasal dari sebagian yang lain.” Maka Nabi saw berbahagia dengan kata-katanya ini. Ini adalah hadits al-Bukhari dan Muslim.

Dalam kisah suami istri yang berli’an di hadapan Nabi saw, beliau bersabda setelah keduanya menyelesaikan li’an, “Lihatlah jika wanita itu melahirkan anak berkulit gelap, berkelopak mata hitam, berbokong padat dan berkaki gemuk maka aku tidak mengira Uwaimir kecuali telah berkata benar, namun jika dia dia melahirkan anak berkulit kemerah-merahan layaknya kadal gurun maka aku tidak mengira Uwaimir kecuali telah berdusta atasnya.” Maka wanita itu melahirkan sesuai dengan ciri-ciri yang disebutkan oleh Rasulullah saw. Hadits ini juga hadits al-Bukhari dan Muslim.

Yang ingin penulis katakan di sini adalah kemiripan antara bapak dengan anak tidak sebatas kemiripan wajah, lebih dari itu kemiripan juga terjadi pada anggota yang lain misalnya kaki seperti dalam peristiwa di atas.

Jika demikian, kalau anak Anda kurang rupawan atau kurang cantik, bukankah hal itu –dalam batas-batas tertentu- adalah warisan dari Anda? Kalau Anda ingin meruntutnya, maka Anda adalah warisan bapak Anda, bapak Anda adalah warisan kakek Anda…Dan seterusnya sampai Adam alaihis salam

Tetapi kadang-kadang kemiripan itu jauh, atau dengan kata ekstrim, tidak ada mirip-miripnya. Jangan cemas, suatu kali Ali bin Abu Thalib sedang bersama al-Hasan putranya, datang Abu Bakar dan dia langsung mengendong al-Hasan sambil berkata, “Mirip dengan Rasulullah saw bukan dengan Ali.” Ali sebagai bapak hanya menanggapinya dengan tertawa.

Dari Abu Hurairah rhu bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi saw, dia berkata, “Ya Rasulullah, anakku lahir berkulit hitam.” Nabi saw bersabda, “Adakah kamu mempunyai unta?” Dia menjawab, “Ya.” Nabi saw bertanya, “Apa warnanya?” Dia menjawab, “Merah.” Nabi saw bertanya, “Adakah yang berwarna abu-abu?” Dia menjawab, “Ada.” Nabi saw bertanya, “Dari mana ia?” Dia menjawab, “Mungkin dari keturunan nenek moyangnya.” Nabi saw bersabda, “Bisa jadi anakmu itu dari keturunan nenek moyangnya.”

Jadi kalau Anda merasa tampan atau cantik lalu kebetulan anak Anda tidak seperti Anda, maka ada kemungkinan anak tersebut meniru nenek moyang Anda, baik yang dekat maupun yang jauh. Lihatlah al-Hasan bin Ali, dia justru merip kakek dari ibunya yaitu Rasulullah saw, bukan mirip bapaknya, Ali bin Abu Thalib. Ma fi musykilah, no problem.

Ketiga, wajah bukan timbangan
Benar, bukan timbangan baik dan buruknya seseorang, akan tetapi timbangan sebenarnya adalah apa yang ada di dalam dada dan apa yang dilakukan oleh anggota badan. Berapa banyak orang dengan wajah yang tampan atau cantik, namun buruk hati dan tingkah lakunya, sebaliknya adalah sebaliknya. Berapa banyak orang yang jasmaninya menarik namun rohaninya busuk, sebaliknya adalah sebaliknya. Perhatikan keadaan orang-orang munafik di mana Allah berfirman tentang mereka, “Jika kamu melihat mereka maka jasad-jasad mereka itu menakjubknmu.” (Al-Munafiqun: 4).

“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada wajahmu dan jasmanimu, akan tetapi Dia melihat kepada hatimu.” Diriwayatkan oleh Muslim.

Orang boleh saja mengagumi seseorang karena ketampanan dan penampilannya, namun sejatinya yang bersangkutan adalah orang yang paling rendah di sisi Allah, sebaliknya adalah sebaliknya.

Perhatikan kisah yang disampaikan oleh Nabi saw berikut, “Ketika seorang bayi sedang menyusu kepada ibunya, seorang dengan penampilan megah dan berkendaraan mahal lewat, maka ibu berkata, ‘Ya Allah, jadikanlah anakkku sepertinya.’ Lalu anak tersebut meninggalkan susunya, dia melihat orang itu lalu dia berkata, ‘Ya Allah, jangan jadikan aku sepertinya.’ Lalu anak itu kembali menyusu.”

Nabi saw melanjutkan, “Orang-orang menggelandang seorang hamba sahaya wanita sambil memukulinya, mereka berkata kepadanya, ‘Kamu telah berzina dan mencuri.’ Dia menjawab, ‘Cukuplah Allah sebagai penolongku dan Dia adalah sebaik-baik penolong.’ Ibu berkata, ‘Ya Allah, jangan jadikan anakku sepertinya.’ Anak itu meninggalkan susunya dan melihat kepadanya, dia berkata, ‘Ya Allah jadikanlah aku sepertinya.’

Ada apa? Ternyata laki-laki yang berpenampilan mewah dan berkendaraan mahal itu adalah laki-laki yang sombong, maka wajar jika anak yang sedang menyusu itu berkata, “Ya Allah, jangan jadikan aku sepertinya.” Sementara ibu yang hanya melihat penampilan lahir terkecoh sehingga dia berharap anaknya sepertinya.

Sebaliknya wanita yang dituduh berzina dan mencuri, dia adalah wanita baik-baik, tidak seperti yang mereka tuduhkan, maka anak yang sedang menyusu itu berharap menjadi sepertinya, sedangkan ibunya berharap sebaliknya.

Ternyata penampilan, ketampanan dan kecantikan terkadang mengecoh. Biarkanlah anak Anda sebagaimana yang Allah ciptakan, siapa tahu di sanalah kebaikan itu tersimpan, dan penulis berharap. (Izzudin Karimi)

sumber:http://www.facebook.com/home.php?#/inbox/?folder=[fb]messages&page=1&tid=1257564473183

Senin, 07 Desember 2009

alasan kenapa kita tidak harus percaya kiamat 2012


catatan facebook dari:Abdul Jabar Hakim..(agar tidak menyesatkan orang)wajib baca!

Coba Anda masuk ke google, dan ketik kata "21 Desember 2012" atau "Kiamat 2012" atau dalam bahasa Inggris "Apocalypse 2012" dan Anda akan menemukan ribuan halaman mengenai peringatan, analisa, hujatan, bantahan, dan berbagai bukti yang saling tumpang tindih dan saling tuduh mengenai ramalan akan nasib bumi pada tanggal 21 Desember 2012.
Sebenarnya apa yang terjadi? ada berbagai peristiwa yang dijelaskan baik secara ilmiah, supranatural, astronomis dan secara agama (walaupun dalam bentuk sekte) mengenai hal ini. Apa saja yang menurut mereka akan terjadi?
Pertama kita harus melihat dulu mengenai apa penyebab perhitungan tanggal ini. Ada dua dasar perhitungan yang digunakan, pertama adalah Kalender Maya dan I-Ching, serta berbagai kitab-kitab kuno penuh misteri dari berbagai peradaban, dan yang kedua adalah para biksu Tibet yang terkenal dengan kemampuan mereka untuk meramal, mereka juga mengatakan akan adanya bencana besar yang akan melanda dunia secara global pada 2012.
Masyarakat Maya Kuno, yang dikenal maju ilmu matematika dan astronomi-nya, mengikuti “perhitungan panjang” kalender yang mencapai 5.126 tahun. Ketika peta astronomi mereka dipindahkan ke kalender Gregorian, yang digunakan secara standar sekarang, waktu perhitungan bangsa Maya berhenti pada 21 Desember 2012. Tidak ada lagi perhitungan masa setelah tanggal tersebut. Tidak ada tanda akan adanya perpanjangan atau apapun, hanya berhenti begitu saja. Tanpa adanya peringatan untuk kembali ke angka nol, atau apapun.
Sayangnya perhitungan menggunakan kitab I-Ching dan kitab lain tidak dibahas secara detail, hanya disebutkan bahwa semua kitab yang ada dan perhitungan yang ada mendukung perhitungan yang ada dalam kalender panjang bangsa Maya ini.
Sebenarnya apa sih yang akan terjadi pada bumi di tanggal itu? KIAMAT! demikian menurut para penutur, dengan berbagai cara dan sumber malapetaka yang akan membuat bumi berada dalam keadaan berhenti total atau hancur lebur.

PERTAMA dikatakan bahwa pada tanggal tersebut, matahari akan menutupi bumi dari hubungan garis lurus dengan Galaksi kita. Posisi matahari yang sedemikian, akan memutus "tali pusar" bumi dengan pusat Galaksi, fenomena yang hanya akan terjadi 26.000 tahun sekali dan akan menyebabkan bencana musim dingin berkepanjangan, atau mungkin bahkan adanya lidah matahari yang menjadi sangat panjang dan menjilat atmosfir atau bahkan permukaan bumi dan membakar semua kehidupan
“Anda harus mengerti, tidak akan ada sama sekali sisa,” kata Patrick Geryl kepada ABC News. “Kita harus akan memulai kembali semua kebudayaan dan kehidupan dari awal lagi.” Geryl, pekerja laboratorium berusia 53 tahun yang hidup di Belgia, keluar dari pekerjaannya dua tahun lalu setelah ia menabung sejumlah uang yang cukup digunakan sampai tahun 2012. Ia sekarang sedang mengumpulkan persediaan yang jika di daftar, mencapai 11 halaman lebih.

KEDUA dikatakan pula bahwa pada tanggal tersebut akan terjadi pembalikan titik magnet bumi, entah secara mendadak atau secara perlahan, tapi yang jelas, utara akan menjadi selatan, dan sebaliknya, matahari akan terbit dari barat dan seterusnya. Intinya, bencana akan timbul karena perubahan mendadak yang menyebabkan gravitasi dan medan magnet berantakan, angin dan gempa bumi, aliran air juga akan terpengaruh dan berbagai bencana alam akan terjadi serempak

KETIGA diramalkan matahari akan menjadi sangat luar biasa aktif dan menyebabkan panas luar biasa yang mencapai bumi, apalagi karena atmosfir kita yang menipis dan berlubang, hanya akan menyebabkan pemanasan secara radikal, yang selanjutnya bisa Anda saksikan seperti di film The Day After Tommorow

KEEMPAT salah seorang fisikawan di UC Berkeley mengatakan bahwa 65 juta tahun lalu, adanya tumbukan asteroid raksasa yang memicu berbagai reaksi dalam bumi yang mengakibatkan dinosaurus musnah dalam waktu yang sangat singkat dan bisa dikatakan hampir bersamaan. Menurut sumber fisikawan yang tidak diketahui namanya tadi, dengan siklus perhitungan ilmiah (yang tidak diketahui juga prosesnya) kejadian yang sama akan terjadi dalam waktu singkat, kapan? ya 2012 tadi... O yah.. ada teori lain yang mendukung, adalah adanya teori Planet Nibiru yang adalah asteroid ini.

KELIMA para ahli Geofisika dari Rusia menyebutkan bahwa adanya medan awan energi antar bintang. Medan awan energi inilah yang merusak keseimbangan energi dalam susunan tata surya berbagai bintang yang ada, dan pada tahun 2012 sampai 2020, tata surya kita ini yang akan dilanda oleh awan energi perusak ini. Jika Anda bayangkan, kira-kira mirip dengan kejadian di film Fantastic 4: the Rise of the Silver Surver.

Sedangkan dari sisi spiritualitas dan supranatural, tanggal tersebut adalah tanggal yang akan menandai berbagai hal yang akan merubah atau merombak kehidupan dunia, tapi bukan kehancuran. Menurut para spiritualis, kejadian yang mungkin terjadi pada tanggal tersebut antara lain adalah:
1. Berhentinya waktu (bumi berhenti berputar)
2. Peralihan dari Zaman Pisces ke Aquarius
3. Peralihan dari Abad Silver ke Abad keemasan
4. End of Times = End of the World as we know it, akhir dunia dalam wujud kiamat
5. Akan ada sebuah Galactic Wave (Gelombang energi antar Galaksi) yang besar, yang memberhentikan semua kegiatan di muka bumi ini, termasuk kemusnahan manusia
6. Perubahan dari dimensi 3 ke dimensi 4, bahkan 5
7. Kehidupan manusia meningkat dari level dimensi 3, ke 4, DNA manusia meningkat dari strain 2 ke 12, sehingga manusia dapat menggunakan telepati bahkan telekinesis
8. Ada yang menyatakan tidak akan terjadi apa-apa
9. Ada yang menyatakan waktu sudah tidak akan berlaku, jadi waktu tidak linear, tetapi bisa berubah2, sesuai dengan waktu yang kita alami, arena ditemukannya mesin waktu
10. Ditemukannya mesin waktu dan stargate
11. Manusia sudah dapat melakukan transportasi ke galaxi lain, melalui stargate
12. Bangkitnya Messiah, yang akan menyelamatkan manusia dari kehancuran
13. Kebangkitan Isa AS / Jesus
14. First Contact pertama kali peradaban manusia dengan Alien/UFO
15. Manusia bergabung dengan komunitas antar galaxi pertama kali, manusia = galaxy being.
Sedangkan menurut para ahli yang mebantah teori ini mengatakan: “Ramalan2 itu benar2 nggak ada dasarnya sama sekali, apalagi di kebudayaan Maya yang kita kenal,” kata Stephen Houston, profesor antropologi di Brown University, yang adalah juga ahli tulisan hieroglif Maya. “Penggambaran bangsa maya tidak pernah menyebut2 hal ini.” katanya. Bangsa maya melihat bahwa tanggal tersebut adalah tanggal kalender mereka, tapi kemudian mengulang kalender mereka kembali tanpa adanya bencana sama sekali.
Sementara mengenai teori planet Nibiru, bantahan yang ada dari seorang ahli di NASA mengatakan "Kami aja sampai sekarang masih berdebat soal Pluto, tiba2 ada orang yang mengatakan adanya planet Nibiru, dari mana lagi sih? Lucu sekali, kami sampai sekarang belum bisa menemukan planet lain, sudah ada yang menemukan planet Nibiru pula, tanpa ada konfirmasi dari mana berita itu muncul."
Mana yang Anda percaya?


say:
Katanya, dunia akan berakhir pada tanggal 21 Desember 2012! Runutan angka yang menarik yang membuat Anda langsung terperangah dan menggumam, “Ah benar juga … pasti bener nih beritanya”. Lantas, tanpa telaah lanjut, Anda pun berkata kiamat tinggal 3 tahun lagi. Atau kalau Anda tak percaya teori kiamat, Anda langsung berkomentar, “Cuma Tuhan yang tahu kapan kiamat”, “Ah kamu musyrik …”, atau “Itu info disebarkan oleh orang tak beragama”. Sekali lagi, semua informasi hanya ditelan tanpa ditelaah.
Piramida peninggalan suku Maya. kredit : whoyoucallingaskeptic.wordpress.com

Piramida peninggalan suku Maya. kredit : whoyoucallingaskeptic.wordpress.com

Nah, karena dunia akan kiamat sebentar lagi, berhentilah merencanakan hidup, karier Anda, tak usah lagi berpikir untuk punya rumah, segeralah menikah sebelum kiamat, dan pastikan Anda bisa bersenang-senang menikmati hidup sebelum kiamat. Atau, segeralah bertobat. Jangan sampai saat kiamat Anda malah belum bertobat. Tiga tahun lagi lho!.

Kata sebagian orang, mungkin ini pembahasan yang aneh. Hampir setiap saat kita mendengar tentang berbagai teori kiamat … dan kenyataannya kita masih ada di sini. Belum ada satu teori pun yang kebenarannya terbukti. Tapi, kenapa 2012 begitu penting?

Katanya, kalender Maya akan berhenti tahun 2012, dan kemudian jadi semacam agama dan kepercayaan baru, mengalahkan kepercayaan yang ada di masyarakat. Mengabaikan semua alasan saintifik dan pada akhirnya membawa masyarakat pada kekhawatiran baru. Lupakan Nostradamus, Y2k, dan semua prediksi kiamat lainnya, karena sekali lagi menurut ramalan 2012, planet X akan kembali dan menghancurkan Bumi.

Ok … kita berhenti dulu di sini dan mari kita telaah setiap alasan yang muncul tentang kiamat 2012 ini. Dan bagi Anda para penggemar nubuat Kalender Maya, saya punya berita buruk untuk Anda semua. Tidak akan ada kiamat di tahun 2012 … dan ini alasannya, silakan disimak.

Kalender Maya
Kalender Maya

Kalender Maya

Apa itu kalender Maya? Ini merupakan kalender yang disusun oleh sebuah peradaban yang dikenal dengan nama Maya pada kisaran 250-900 M. Bukti kehadiran peradaban Suku Maya ini bisa dilihat dari sisa kerajaannya di hampir semua bagian selatan Meksiko, Guatemala, Belize, El Savador, dan sebagian Honduras.

Dari bukti-bukti sejarah, masyarakat suku Maya memang memiliki kemampuan menulis yang baik dan juga kemampuan untuk membangun kota dan perencanaan kota. Dalam hal membangun, Suku Maya terkenal dengan bangunan piramida dan berbagai bangunan besar lainnya. Tak hanya itu, dalam kebudayaan, peradaban suku Maya memberi pengaruh yang sangat besar pada kebudayaan Amerika Tengah. Pengaruh itu bukan hanya dalam hal peradaban namun juga dalam hal populasi pribumi di area tersebut. Sampai saat ini, sejumlah Suku Maya masih tetap ada dan meneruskan tradisi mereka yang telah berumur ribuan tahun itu.

Suku Maya dalam kehidupannya menggunakan beberapa kalender berbeda. Bagi mereka, waktu merupakan penghubung dengan lingkaran spiritual. Kalender memang digunakan untuk hal-hal praktis seperti untuk kehidupan sosial, pertanian, perdagangan dan berbagai keperluan administratif. Namun dipercaya ada elemen religi yang besar di dalamnya yang memberi pengaruh. Bagi suku Maya, setiap hari memiliki ruh pelindung yang berbeda sehingga setiap hari memiliki fungsi yang berbeda pula. Sangat berbeda dengan kehidupan modern dengan kalender Gregorian yang hanya menetapkan kalender sebagai waktu yang terkait dengan hal-hal administratif, kehidupan sosial dan keperluan ekonomi.

Kebanyakan kalender Maya memiliki rentang waktu pendek.

* Kalender Tzolk’in berakhir dalam 260 hari
* Kalender Haab’ memberi perkiraan 1 tahun Matahari yakni 365 hari.

Suku Maya kemudian menggabungkan kedua kalender ini membentuk “Calendar Round”, siklus yang akan berakhir setelah 52 Haab (sekitar 52 tahun atau kisaran panjangnya satu generasi). Di dalam “Calendar round” terdapat Trecena ( siklus 13 hari) dan Veintena (siklus 20 hari). Tampaknya, sistem siklus ini berlaku dengan mempertimbangkan jumlah hari dalam 52 tahun adalah 18980 hari.

Untuk bangsa Maya, sains dan agama adalah satu. Mereka membangun sistem matematika dan astronomi yang cukup impresif, terkait dengan kepercayaan mereka. Pencapaian dalam hal matematika bisa dilihat pada notasi posisi dan penggunaan angka nol. Dalam astronomi, mereka secara akurat menghitung tahun Matahari, melakukan kompilasi tabel posisi bulan dan Venus, serta memprediksi Gerhana Matahari. Suku Maya juga memiliki penanggalan untuk “siklus Venus” yang cukup akurat. Kalender Venus ini dibuat berdasarkan lokasi Venus di langit malam. Hal yang sama tampaknya juga dilakukan pada planet-planet lainnya.

Sistem “Calendar Round” ini memang sangat baik untuk mengingat hari kelahiran atau periode keagamaan. Namun, untuk merekam sejarah, kalender ini tak bisa dijadikan patokan karena tak dapat merekam kejadian yang lebih tua dari 52 tahun.

Akhir Perhitungan Panjang = Akhir Dunia?
Alam semesta menurut suku Maya. Kredit : edwardtbabinski.us

Alam semesta menurut suku Maya. Kredit : edwardtbabinski.us

Karena tak bisa merekam kejadian sejarah yang lebih tua dari 52 tahun, Suku Maya punya solusi lain. Dengan metode yang cukup inovatif, mereka bisa memperluas jangkauan “Calendar Round” yang tadinya cuma 52 tahun itu.

Sampai di titik ini, kalender Maya akan tampak sangat kuno, bahkan bisa dikatakan dibuat hanya berdasarkan kepercayaan religi, siklus bulan, kalkulasi matematika dengan siklus atau unit 13 dan 20 sebagai dasar perhitungan disertai campuran kepercayaan mitologi. Satu-satunya prinsip kalender yang memiliki korelasi dengan kalender modern hanyalah Haab yang mengenali panjang tahun Matahari yakni 365 hari. Sebagai jawaban atas penanggalan yang lebih panjang, Suku Maya membuat sistem penanggalan “Long Count” atau “Perhitungan Panjang”, kalender yang akan berakhir setelah 5126 tahun.

Sistem penanggalan Maya untuk “Long Count” ini memang menarik, dan secara numerik dapat diprediksi dan bisa dengan akurat menunjuk pada penanggalan dalam sejarah. Penanggalan ini bergantung pada basik perhitungan dengan unit 20. Kalender modern saat ini menggunakan dasar perhitungan dengan unit 10.

Nah bagaimana perhitungannya?

Tahun dalam “Long Count” kalender Maya, dimulai dari 0.0.0.0.0. Tiap angka 0 merepresentasikan angka 0-19, dan setiap angka merepresentasikan perhitungan hari-hari suku Maya.

Untuk hari pertama, kalendernya akan seperti ini : 0.0.0.0.1 dan pada hari ke-19 akan menjadi 0.0.0.0.19. Jika mencapai angka 20, kalendernya akan jadi : 0.0.0.1.0. Perhitungan ini akan menunjukkan 0.0.1.0.0 untuk satu tahun dan 0.1.0.0.0 untuk kisaran 20 tahun dan 1.0.0.0.0 utuk kisaran 400 tahun. Maka, penanggalan 2.10.12.7.1 akan melambangkan penanggalan untuk hari ke-1 di bulan ke-7 dan tahun 1012.

Lantas, apa hubungannya dengan akhir dunia?

Suku Maya sangat terobsesi dengan waktu. Pemahaman dan prediksi berbagai siklus waktu akan memberi mereka kemampuan untuk mengadaptasinya dalam kehidupan di dunia. Menurut kosmologi bangsa Maya, dunia ini telah diciptakan 5 kali dan dihancurkan 4 kali. Dalam skala yang sementara, berbagai hari di dalam satu tahun dianggap cocok untuk aktivitas tertentu, sedangkan sebagian lainnya merupakan ketidakberuntungan.

Nah, menurut kepercayaan suku Maya, sesuatu yang buruk akan terjadi jika kalender “Long Count” berakhir. Berbagai pembagian dilakukan para ahli, namun karena suku Maya mendasarkan perhitungan numerik pada siklus 13 dan 20, maka bisa jadi hari terakhir kalender mereka adalah 13.0.0.0.0. Kapankah itu? Angka 13.0.0.0.0 merepresentasikan 5126 tahun dan “Long Count” ini berawal pada 0.0.0.0.0 yakni 11 Agustus 3114 SM menurut penanggalan Gregorian.

Nah, dengan demikian, kalender Maya akan berakhir 5126 tahun kemudian, yakni 21 Desember 2012. Inilah yang jadi dasar pemikiran tentang kiamat di tahun 2012.

Akhir Dunia
Ilustrasi tabrakan yang terjadi. Kredit : NASA

Ilustrasi tabrakan yang terjadi. Kredit : NASA

Sepertinya, saat sesuatu itu berakhir, termasuk ketika perhitungan kalender kuno berakhir, masyarakat cenderung berpikir pada kemungkinan ekstrem bahwa peradaban juga akan ikut berakhir. Entah dengan cara apa dunia akan berakhir. Berbagai argumentasi bermunculan, antara lain Bumi akan ditabrak oleh sebuah planet, asteroid, atau entah bencana apalagi. Intinya, jika kalender ini berakhir maka Bumi akan tersapu dan hancur.

Ahli arkeologi dan juga orang-orang yang keahliannya pada hal mitologi percaya bahwa akan ada era pencerahan yang muncul jika 13.0.0.0.0 tiba. Dan ini juga tidak berarti akan kiamat atau apa pun. Tidak ada bukti yang menunjukkan dunia akan berakhir. Bahkan, jika memang ada, maka suku Maya bisa dikatakan berhasil memprediksikan sebuah keajaiban religius.

Mitos terus berkembang, bahkan film Indiana Jones and the Kingdom of Crystal Skull sepertinya dibuat berdasarkan mitos suku Maya. Dikatakan, 13 tengkorak kristal akan dapat menyelamatkan kemanusiaan dari kiamat. Mitos di film ini mengatakan jika ke-13 tengkorak kuno ini tidak diletakkan bersama pada waktu tertentu, Bumi akan bergeser dari sumbunya. Menarik memang untuk sebuah film, bisa meraih penontonnya yang mudah percaya pada mitos ….

Tak hanya itu. Mitos yang berkembang mengatakan bahwa Bumi akan dihancurkan oleh tabrakan Planet X, tabrakan meteorit, dihisap lubang hitam, dibunuh oleh flare Matahari, Bumi hancur oleh ledakan sinar gamma dari sistem bintang, datangnya zaman es yang lebih cepat dan pergeseran kutub magnet. Bahkan setiap prediksi disertai bukti-buktinya sendiri. Dan pada akhirnya begitu banyak pengikut kiamat 2012 ini. Sayangnya tak satu pun argumentasi yang diberikan itu bisa dibuktikan kebenarannya.

Fakta yang ada menyatakan Nubuat Kiamat Suku Maya murni berdasarkan kalender yang memang tidak didesain untuk menghitung penanggalan setelah 2012. Hal ini disebabkan karena suku Maya mendasarkan perhitungan pada siklus 13 dan 20.

Arkeo-astronom Maya bahkan masih memperdebatkan masalah kalender “Long Count” ini. Pertanyaannya, apakah kalender ini akan kembali ke 0.0.0.0.0 setelah 13.0.0.0.0 atau akan terus berlanjut sampai 20.0.0.0.0 (sekitar 8000M) dan kemudian kembali ke 0.0.0.0.0?

"YA ALLOH,TITIP IBU-KU".



CATATAN FACEBOOK DARI:Raffli Pinball_06 Desember jam 23:39

"Nak, bangun... udah adzan subuh. Sarapanmu udah ibu siapin di meja..."
Tradisi ini sudah berlangsung sejak kecil, sejak pertama kali aku bisa mengingat.
menganjak umur 12 th sudah meninggalkanya ^_^Kini usiaku sudah kepala 20 dan aku jadi seorang Karyawan disebuah Perusahaan suasta ., tapi kebiasaan Ibu tak pernah berubah.
"Ibu sayang... ga usah repot-repot Bu, aku dan adik-adikku udah dewasa."
pintaku pada Ibu pada suatu pagi. Wajah tua itu langsung berubah. Punketika Ibu mengajakku makan siang di sebuah restoran. Buru-buru kukeluarkan uang dan kubayar semuanya. Ingin kubalas jasa Ibu selama ini dengan hasil keringatku. Raut sedih itu tak bisa disembunyikan.

Kenapa Ibu mudah sekali sedih ? Aku hanya bisa mereka-reka, mungkin sekarang fasenya aku mengalami kesulitan memahami Ibu karena dari sebuah artikel yang kubaca .. orang yang lanjut usia bisa sangat sensitive dan cenderung untuk bersikap kanak-kanak ..... tapi entahlah.... Niatku ingin membahagiakan malah membuat Ibu sedih. Seperti biasa, Ibu tidak akan pernah mengatakan apa-apa

Suatu hari kuberanikan diri untuk bertanya "Bu, maafin aku kalau telah menyakiti perasaan Ibu. Apa yang bikin Ibu sedih ?"

Kutatap sudut-sudut mata Ibu, ada genangan air mata di sana . Terbata-bata Ibu berkata, "Tiba-tiba Ibu merasa kalian tidak lagi membutuhkan Ibu. Kalian sudah dewasa, sudah bisa menghidupi diri sendiri. Ibu tidak boleh lagi menyiapkan sarapan untuk kalian, Ibu tidak bisa lagi jajanin kalian. Semua sudah bisa kalian lakukan sendiri"

Ah, Ya Allah, ternyata buat seorang Ibu .. bersusah payah melayani
putra-putrinya adalah sebuah kebahagiaan. Satu hal yang tak pernah kusadari sebelumnya. Niat membahagiakan bisa jadi malah membuat orang tua menjadi sedih karena kita tidak berusaha untuk saling membuka diri melihat arti kebahagiaan dari sudut pandang masing-masing.

Diam-diam aku bermuhasabah. .. Apa yang telah kupersembahkan untuk Ibu dalam usiaku sekarang ?
Adakah Ibu bahagia dan bangga pada putera putrinya ? Ketika itu kutanya pada Ibu.
Ibu menjawab
"Banyak sekali nak kebahagiaan yang telah kalian berikan pada Ibu. Kalian tumbuh sehat dan lucu ketika bayi adalah kebahagiaan .
Kalian berprestasi di sekolah adalah kebanggaan buat Ibu.
Kalian berprestasi di pekerjaan adalah kebanggaan buat Ibu .

Setelah dewasa, kalian berprilaku sebagaimana seharusnya seorang hamba, itu kebahagiaan buat Ibu. Setiap kali binar mata kalian mengisyaratkan kebahagiaan di situlah kebahagiaan orang tua."

Lagi-lagi aku hanya bisa berucap
"Ampunkan aku ya Allah kalau selama ini sedikit sekali ketulusan yang kuberikan kepada Ibu. Masih banyak alasan ketika Ibu menginginkan sesuatu."
Betapa sabarnya Ibuku melalui liku-liku kehidupan. Sebagai seorang wanita karier seharusnya banyak alasan yang bisa dilontarkan Ibuku untuk "cuti" dari pekerjaan rumah atau menyerahkan tugas itu kepada pembantu. Tapi tidak! Ibuku seorang yang idealis,



Menata keluarga, merawat dan mendidik anak-anak adalah hak prerogatif seorang ibu yang takkan bisa dilimpahkan kepada siapapun. Pukul 3 dinihari Ibu bangun dan membangunkan kami untuk tahajud. Menunggu subuh Ibu ke dapur menyiapkan sarapan sementara aku dan adik-adik sering tertidur lagi...

Ah, maafin kami Ibu ... 18 jam sehari sebagai "pekerja" seakan tak pernah membuat Ibu lelah.. Sanggupkah aku ya Allah ?

"Nak... bangun nak, udah azan subuh .. sarapannya udah Ibu siapin dimeja.. "
Kali ini aku lompat segera.. kubuka pintu kamar dan kurangkul Ibu sehangat mungkin, kuciumi pipinya yang mulai keriput, kutatap matanya lekat-lekat dan kuucapkan "terimakasih Ibu, aku beruntung sekali memiliki Ibu yang baik hati, ijinkan aku membahagiakan Ibu...".

Kulihat binar itu memancarkan kebahagiaan. .. Cintaku ini milikmu, Ibu... Aku masih sangat membutuhkanmu. .. Maafkan aku yang belum bisa menjabarkan arti kebahagiaan buat Dirimu..
Sahabat.. tidak selamanya kata sayang harus diungkapkan dengan kalimat "aku sayang padamu... ", namun begitu, Rasulullah menyuruh kita untuk menyampaikan rasa cinta yang kita punya kepada orang yang kita cintai karena Allah. Ayo kita mulai dari orang terdekat yang sangat mencintai kita ... Ibu dan ayah walau mereka tak pernah meminta dan mungkin telah tiada.

Percayalah.. . kata-kata itu akan membuat mereka sangat berarti dan bahagia.

Wallaahua'lam

"Ya Allah,cintai Ibuku, beri aku kesempatan untuk bisa membahagiakan Ibu..."
dan jika saatnya nanti Ibu Kau panggil, panggillah dalam keadaan khusnul khatimah. Ampunilah segala dosa-dosanya dan sayangilah ia sebagaimana ia menyayangi aku selagi aku kecil"

"Titip Ibuku ya Allah"

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (QS. 17:23)

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibubapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. 31:14)

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula).Mengandungny a sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila ia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a:"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku da kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". (QS. 46:15)

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan- Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. (QS. 4:36)

Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mu'min pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)". (QS. 14:41)

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. 16:78)

Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapak-nya. Dan jiak keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya.Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. 29:8)

Sumber: http://www.pencerahanhati.com/index.php?option=com_myblog&show=titip-ibuku-ya-allah.html&Itemid=82#comments