Kamis, 30 Desember 2010

Makanan Penyebab do'a Di Tolak

Makanan Penyebab Do'a Ditolak
& Membuat Amalan Menguap
Sia-Sia
Oleh Keajaiban Do'a dan
Istighfar Kemarin jam 23:48
Ternyata, amalan dan ibadah
yang telah dilakukan sungguh-
sungguh bisa menguap begitu
saja, hanya karena pelakunya
mengkonsumsi barang haram
Banyak orang tak menyadari
bahwa makanan haram
memiliki hubungan dengan
terkabulnya doa seseorang di
hadapan Allah SWT. Bahkan
para ulama, generasi awal,
sangat bersungguh-sungguh
mencegah agar tidak
mengkonsumusi makanan
haram dan menggunakan harta
haram. Itu semua disebabkan
karena hal-hal yang
diharamkan, kalau sampai
” tertelan” dapat menyebabkan
timbulnya dampak yang amat
buruk terhadap pelakunya.
Berikut ini, pengaruh
menggunakan dan memakan
barang haram, bagi keimanan
pelaku, ”nasib” amalan, dan
lainnya. Semoga kita terjauhkan
dari keburukan itu semuanya.
Penyebab Tidak Diterima
Amalan
Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam (SAW)
bersabda, ”Ketahuilah, bahwa
suapan haram jika masuk dalam
perut salah satu dari kalian,
maka amalannya tidak diterima
selama 40 hari. ” (Riwayat At
Thabrani).
Haji dari Harta Haram Tertolak
Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam (SAW) bersabda, ”Jika
seorang keluar untuk
melakukan haji dengan nafaqah
haram, kemudian ia
mengendarai tunggangan dan
mengatakan, ”Labbaik,
Allahumma labbaik!” Maka,
yang berada di langit menyeru,”
Tidak labbaik dan kau tidak
memperoleh kebahagiaan!
Bekalmu haram, kendaraanmu
haram dan hajimu mendatangan
dosa dan tidak diterima.
(Riwayat At Thabrani).
Sedekah dari Harta Haram
Tertolak
Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam (SAW) bersabda,
” Barang siapa mengumpulkan
harta haram, kemudian
menyedekahkannya, maka tidak
ada pahala dan dosanya
untuknya. ” (Riwayat Ibnu
Huzaimah).
Tidak Terkabulnya Doa
Sa’ad bin Abi Waqash bertanya
kepada Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam (SAW), ”Ya
Rasulullah, doakan saya kepada
Allah agar doa saya terkabul. ”
Rasulullah menjawab, ”Wahai
Sa’ad, perbaikilah makananmu,
maka doamu akan
terkabulkan. ” (Riwayat At
Thabrani).
Disebutkan juga dalam hadits
lain bahwa Rasulullah bersabda,
” Seorang lelaki melakukan
perjalanan jauh, rambutnya
kusut, mukanya berdebu,
menengadahkan kedua
tangannya ke langit dan
mengatakan, ’Wahai Rabbku!
Wahai Rabbku!’ Padahal
makanannya haram dan
mulutnya disuapkan dengan
yang haram, maka
bagaimanakah akan diterima
doa itu ?” (Riwayat Muslim).
Mengikis Keimanan Pelakunya
Rasulullah Shallallahu Alaih
Wasallam (SAW)
Bersabda, ”Tidaklah peminum
khamr, ketika ia meminum
khamr termasuk seorang
Mukmin. ” (Riwayat Bukhari
Muslim)
Jelas, peminum khamr saat dia
minum khamr, maka
keimanannya terkikis saat itu.
Mencampakkan Pelakunya ke
Neraka
Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam (SAW)
bersabda, ”Tidaklah tumbuh
daging dari makanan haram,
kecuali nereka lebih utama
untuknya. ” (Riwayat At
Tirmidzi)
Mengeraskan Hati Pelaku
Imam Ahmad pernah ditanya,
apa yang harus dilakukan, agar
hati mudah menerima
kebenaran, maka beliau
menjawab, ”Dengan memakan
makanan halal.” Hal ini
termaktub dalam Thabaqat Al
Hanabilah (1/219).
At Tustari, seorang mufassir
juga pernah mengatakan,
” Barang siapa ingin
disingkapkan tentang tanda-
tanda orang-orang jujur
(shiddiqun), hendaknya tidak
makan, kecuali yang halal dan
mengamalkan Sunnah. ”
sebagaimana dikutip dalam Ar
Risalah Al Mustarsyidin (hal.
216).
Pendapat di atas bisa
dimaklumi, setelah dilihat nash-
nash sebelumnya, bahwa
mengkonsumsi makanan haram
memasukkan pelakunya kapada
pelaku maksiat yang
mendapatkan ancaman neraka
dan saat itu pula keimanannya
tergerus. Tentu dalam kondisi
demikian, bisa membuat hati
pelakunya semakin keras dan
enggan menerima kebenaran.
Nah, mulai sekarang, pilihkan
usaha/pekerjaan yang sebisa
mungkin menghasilkan
penghasilan yang hanya halal
agar doa doa kita terus
diterima Allah.[tho/
hidayatullah.com]