Minggu, 21 Februari 2010

Catatan -Imam Auliya-: WANITA DAN AIR MATA

Terkadang ada hal yang membuatku bertanya-tanya tentang wanita,
Meski tak semua wanita bersikap demikian,
Namun inilah yang aku saksikan dari kebanyakan mereka,
Wanita dan air mata, sungguh dua perkara yang sangat akrab.

Di mataku, sebagai seorang yang awam tentang kaum hawa,
Sering ku menyaksikan wanita itu menangis tanpa alasan dan sebab yang jelas,
Namun satu yang ku yakini, bahwa tak mungkin ada kepulan asap tanpa adanya api yang menyulut,
Mungkin demikian pula halnya dengan tangisan setiap wanita, selalu ada makna yang tersembunyi di baliknya.

Tak jarang aku menyaksikan seorang ibu yang tiba-tiba menangis tatkala ia luput dari pandangan anak atau suaminya,
Namun dengan sigapnya pun ia menyeka air matanya tatkala perhatian sang anak atau sang suami mulai tertuju padanya,
Sungguh pemandangan yang sangat menarik dan penuh makna bagiku,
Seoarang ibu dari kaum hawa dengan lihai menyembunyikan kesedihannya demi stabilitas kebahagiaan orang-orang di sekitarnya.

Itulah wanita, makhluk yang diciptakan Allah Al-Kholiq Jalla wa A'laa dengan berbagai keutamaan,
Ia dikaruniai bahu yang lembut nan nyaman sebagai sandaran bayi yang tengah terlelap, namun juga kokoh untuk memikul berbagai beban dunia dengan segala hiruk pikuknya,
Ia pun dikaruniai perangai yang lembut dan kesabaran yang luar biasa dalam merawat keluarganya dengan penuh ketulusan dan cinta kasih tanpa keluh kesah,
Ia pun dikarunia ketegaran dan keperkasaan sehingga ia mampu tetap bertahan dan pantang menyerah tatkala yang lainnya mulai terbentur oleh keputus asa-an,
Ia pun dikarunia kekuatan untuk melindungi suami dan anak-anaknya dari keterpurukan tatkala tengah berada di masa-masa sulit, sebagaimana di dalam tubuh manusia tulang rusuklah yang sangat setia melindungi jantung dan hati dari berbagai hantaman dari luar yang senantiasa mengancam eksistensinya,
Ia pun dikaruniai jiwa yang teramat besar yang menyebabkan cintanya kepada anak-anaknya tak mudah pudar meski tak jarang ia menerima cerca yang memilukan dari anaknya sendiri -wal 'iyadzubillah-,
Dan mungkin juga karenanya ia dikaruniai air mata ketabahan sebagai salah satu keutamaan baginya, yakni sebagai sejata yang dapat ia gunakan kapanpun ia butuhkan tatkala ia ingin berontak akan segala kepenatan yang ada, namun ia tak sanggup menyalahi fitrahnya selaku makhluk yang penuh dengan kelembutan.

AIR MATA SEORANG WANITA ATAU IBU BUKANLAH SEBAGAI TANDA LEMAHNYA MEREKA, NAMUN JUSTRU SEBAGAI BUKTI BAHWA MEREKA BUKANLAH MAKHLUK YANG LEMAH YANG BOLEH SEENAKNYA DIJAJAH OLEH KAUM YANG MERASA KUAT, BETAPA BANYAK DI ANTARA WANITA ATAU IBU ITU YANG SESUNGGUHNYA TERMASUK MAKHLUK YANG KUAT, DIMANA KEJENUHAN YANG SEHARUSNYA TERLAMPIASKAN OLEH AMUKAN YANG DAHSYAT, MAMPU IA REDAM SECARA BIJAK CUKUP DENGAN ALIRAN AIR MATA DALAM KESUNYIANNYA HINGGA TAK MEMBAHAYAKAN ORANG LAIN DISEKITARNYA.

Wanita dan air mata,
Wallahu a'lamu humaa,
Wanita dan air mata,
Sungguh ku masih tak mengerti secara sempurna, misteri agung apa yang tersembunyi di balik keduanya.




(Dari Sebuah Bilik Di Kota Makassar, Jum'at Mubarak 5 Robi'ul Ulaa 1431 H / 19 Februari 2010).


NB:
Note ini hanya bertujuan sebagai bahan renungan bagi siapa saja yang merasa membutuhkannya, agar kelak setiap orang mau belajar menghargai setiap wanita dengan air mata mereka (para wanita), hatta tidak ada lagi kaum yang berbuat dzholim dengan merendahkan dan meremehkan kaum wanita hanya karena air matanya yang mudah meleleh.
Adapun jika di dalam note ini terdapat kata-kata yang mungkin saja menyalahi Al-Qur'an ataupun As-Sunnah (wallahu a'lam) maka kami mohon maaf atas segala kekhilafan yang sungguh tak kami sengaja, dan kami senantiasa memohon ampun kepada Allah Al-Ghofur Jalla wa A'laa atas kehilafan tersebut yang mungkin adanya.
Semoga bermanfaat.
Min Al Faqir Ilallah -Imam Auliya-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar