Kamis, 26 Mei 2011

Sosial Media Adalah Medan Jihad Saat Ini

FB ini awalnya saya buat adalah sebagai
kerja kecil saya, dalam dunia dakwah....
Ketika saya membaca kitab Nizham al - Islam...
dalam kitab itu
Ustad Taqiyuddin an- Nabhani mengatakan;
"Di dunia ini hanya ada 3 ideologi
Islam, Kapitalisme, dan Komunisme........
Di titik inilah saya sadar
bahwa pertarungan Ideologi ini akan terus
berlangsung sampai akhir zaman....
Indonesia adalah medan pertempuran 3 ideologi ini
tapi tidak dengan Fisik
melainkan melalui pemikiran....
Maka Hadirlah Facebook saya ini
untuk ikut memberikan kontribusi
dalam Jihad ini
Saya mengambil titik peran
dalam bidang Pembentukan Pribadi dan Keluarga
Muslim...
Ini adalah dua tangga awal dalam
cita-cita terbentuknya Khilafah Islamiyah, sekaligus
menjadikan Islam sebagai soko guru alam.....
Karena saya sadar
Para Ulama telah memberikan tongkat estafet
dakwah
ini kepada kita
Dulu Penyebaran Ideologi Sekular oleh Sukarno
telah dilawan oleh Ustad A. Hasan dari Persis dan
M. Natsir dari Masyumi
Lalu Muncul ere Harun Nasution pemikiran nya
telah dilawan oleh Ustad HM Rasjidi...
Kemudian pemahaman Liberal Nurcholis Madjid
telah di counter oleh Ustad Daud Rasyid dan Ustad
Ridwan Saidi
Lalu sekarang era Ulil Absar Abdallah cs dengan
JILnya, telah di hadang oleh Ustad Adian Husaini
Ustad Adnin Armas dan teman teman dari Insist...
Begitu pula aliran-aliran sesat telah dilawan oleh
Ustad Hartono Ahmad Jaiz, Amin Djamaluddin dan
teman-teman di LPPI
Di level dunia, Ustad Harun Yahya telah
membendung pemikiran "nyeleneh" Charles
Darwin.
Ustad Ahmad Deedat membendung Kristenisasi
dan membongkar habis konsep ketuhanan di
dalam bibel.
Di situlah kita harus sadar
memberikan kontribusi yang kita bisa...
yang engkau mampu...
saya sangat terharu, seorang sahabat saya di
Facebook
Mas Lukman "Luks" Hakim, tetap istiqomah
mengingatkan kita, tentang sudah saatnya
masuknya waktu sholat...
ini adalah kontribusi jihadnya di sisi Alloh...
Ada juga Ukhti Vitha 'Zafarani' Maryuana
yang konsisten dengan goresan penanya
yang sangat menggugah kita semua....
lalu akhi Ibnu Hasan
yang terus konsisten mencerahkan kita
akan pentingnya Khilafah dan Syariat dalam
masyarakat Islam....
ada juga Ibu Suci Ummi Adam
Tulisannya juga menggugah kita
Akhi Abi Priyo dan Sonny Mahendra
semangat membagi kebaikan lewat tulisan dan
tautannya
adalah kerja dakwahnya
dan masih banyak lagi....
semua itu menunjukan pentingnya kita
berkontribusi
dalam jihad ini
dan medan jihad kita adalah saat ini
dengan Pena
Iya
Pena itu pedangmu.....
jihadmu
di kopas dari catatan Hamzah Nasution

"Koreksilah diri sendiri sebelum menyalahkan orang lain."

Oleh: Ustadz Firanda Andirja
Jika anda sholat berjam'ah lantas tidak bisa khusyu'
maka jangan salahkan imam, dengan alasan
suara sang imam buruk...,
Jika anda berkaca lantas tanpak wajah anda yang
kurang rupawan maka jangan salahkan
cermin...
jika anda memiliki rambut yang kurang berkilau
maka jangan
salahkan sampo yang anda pakai...
jika anda belajar lantas kurang paham apa yang
disampaikan
guru maka janganlah salahkan sang guru....
jika... , jika....
Belajarlah menyalahkan dan mengoreksi diri sendiri
terlebih
dahulu sebelum menyalahkan orang lain.
Para ulama menasehati agar kita tatkala melihat
orang
lain berusahalah untuk melihat kebaikan-kebaikan
mereka,
adapun tatkala melihat diri kita
sendiri maka hendaklah kita
berusaha melihat kekurangan-kekurangan kita agar
kita tidak tertimpa penyakit ujub, dan
mengakui serta menghargai kelebihan orang lain,
serta berusaha mencari udzur untuk kesalahan
orang lain.

Rabu, 04 Mei 2011

Keagungan Osama bin Laden Dalam Puisi ust Anis Matta.

Inilah puisi 'imajiner' Anis Matta tentang Osama
bin Laden:
"Surat Untuk Osama"
Osama,
Kamu tidak pernah bilang padaku
Kalau kamu mau meledakkan WTC dan Pentagon
Bush juga tidak punya bukti sampai sekarang
Jadi aku memilih percaya
Pada cinta yang terpancar
Di balik keteduhan matamu
Pada semangat pembelaan yang tersimpan
Di balik lebat janggutmu.
Osama,
Kamulah yang mengajar
Bangsa-bangsa yang bisu untuk bisa bicara
Maka mereka berteriak.
Kamulah yang menanam bibit-bibit keberanian,
Di ladang jiwa orang-orang penakut
Maka mereka melawan.
Kamulah yang menebar nikmat kemerdekaan,
Di renung kalbu orang-orang tertindas
Maka mereka berjuang.
Kamulah yang mengobarkan harapan di langit
Hati orang-orang terjaga
Maka mereka memberontak.
Osama...
Kamulahyang mengunci mulut bangsa-bangsa
adidaya,
Supaya mereka terdiam
Maka mereka hanya bisa mengamuk.
Kamulah yang meruntuhkan keangkuhan
Dari jidat bangsa-bangsa arogan
Maka mereka terbungkam.
Kamulah yang merampas rasa aman
Dari jiwa bangsa-bangsa tirani
Maka mereka tak pernah bisa tidur nyenyak.
Kamulah yang merenggut selera hidup
Dari langit hati bangsa-bangsa makmur itu
Maka mereka tak lagi menikmati hidup.
Osama oh Osama... Osama oh Osama...
Mari kita nyanyikan lagu kemenangan
Bersama nurani anak-anak manusia
Yang telah menemukan kehidupannya.
Osama oh Osama... Osama oh Osama...
Mari kita senandungkan lagu keabadian
Bersama nurani anak-anak manusia
Yang merindukan taman surga.
"Jawaban Osama"
Saudaraku,
Surat ini sudah kuterima
Aku baik-baik saja di sini
Aku masih minum teh di pagi hari
Dan menikmati sunset di sore hari
Aku juga masih mengendalikan bisnis
Dan mengontrol jaringan Al-Qaidah
Dari balik gua-gua Afghanistan.
Tenanglah saudaraku,
Karena jadwal kematianku
Tidak ditulis di Pentagon atau Gedung Putih.
Saudaraku,
Aku menonton aksi-aksi kalian di TV Al-Jazirah
Aku senang kalian mulai berani berbicara
Akusuka kalian sudah bisa bikin Bush marah-
marah
Aku gembira kalian sudah bisa bilang tidak
Aku bahagia kalian mulai belajar jadi singa
Akuterharu kalian miskin-miskin tapi mau
nyumbang...
Aku terheran-heran kalian kecil-kecil
Tapi mau jihad ke Afghanistan
Aku pikir kalian ini anak-anak ajaib.
Saudaraku aku mau buka rahasia sama kamu
Tapi kamu jangan bilang siapa-siapa.
Kamu tahu nggak,
Kenapa orang-orang Taliban sayang sama aku
Kata mereka ternyata karena aku lucu
Bocah-bocah Afghan juga senang padaku
Kata mereka karena aku bawa mainan
Pesawat-pesawat Amerika untuk mereka
Para pemulung Afghanistan juga suka padaku
Kata mereka karena roda-roda lama mereka itu
Bisa jadi besi tua yang laris.
Orang-orang Amerika itu terlalu serius
Padahalkita cuma sedang bermain di halaman
surga.
Saudaraku,
Kalau nanti Allah memilihku jadi syahid
Utusanku akan datang menemuimu
Membawa sebuah pundi kecil
Itulah darahku,
Siramlah taman jihad di Ambon, di Ternate dan
Poso
Tapi kalau aku bisa mengubur keangkuhan
Amerika di sini
Aku akan datang ke Indonesia
Kamu tahu apa yang akan aku lakukan
Aku hanya mau investasi di negerimu.
sumber: m.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/05/05/14526/keagungan-osama-bin-laden-dalam-puisi-anis-matta/