Sabtu, 14 November 2009

PERCAKAPAN IBLIS LAKNATTULLOH DENGAN NABI MUHAMMAD.S.A.W

Demi Tuhan, sungguh saya akan menyesatkan mereka seluruhnya, baik yang bodoh maupun yang alim, yang awam maupun yang bisa membaca Al Qur`an, yang malas maupun yang rajin beribadah, kecuali HAMBA2 ALLAH YANG IKHLAS (murni semata2 krn ALLAH SWT)”
“Siapa menurut engkau hamba-hamba Allah yang mukhlis ?”
Iblis menjawab dengan panjang lebar, “Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa orang yang masih suka harta dan suka dipuji maka ia belum murni karena Allah. Sesungguhnya seorang hamba selagi masih suka harta dan pujian, sementara hatinya selalu bergantung pada kesenangan dunia, maka ia lebih taat kepadaku. Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa cinta harta itu termasuk dosa yang paling besar ? kemudian cinta kedudukan adalah dosa besar juga. Saya
mempunyai tujuh puluh ribu anak, sedangkan tiap anak dari jumlah itu memiliki tujuhpuluh ribu setan. Diantara mereka ada yang saya tugaskan untuk menggoda ulama, menggoda para pemuda, menggoda orang tua. Anak-anak muda bagi kami tidak masalah, sedangkan anak kecil lebih mudah kami permainkan sekehendak saya. Diantara mereka juga ada yang saya tugaskan untuk menggoda orang yang tekun beribadah, menggoda orang yang zuhud. Mereka keluar masuk dari kondisi yang
berbeda, dari satu pintu ke pintu lainnya, sehingga mereka berhasil dengan menggunakan cara apapun.
Saya ambil dari mereka nilai keikhlasan dalam hatinya, sehinga mereka beribadah tidak karena Allah, sementara mereka tidak merasakan itu. Apakah engkau lupa wahai Muhammad kisah seorang rahib yang berbuat ikhlas selama tujuhpuluh tahun, sehingga dengan do’anya ia bisa menyembuhkan penyakit ? Akan tetapi saya tak pernah putus asa menggodanya sampai ia sempat berbuat zina dan membunuhnya dan akhirnya ia mati dalam keadaan kafir. Itu semua berkat saya Muhammad. Kebohongan itu berasal dari saya, saya adalah mahluk yang berbohong pertama kali. Orang yang berbohong adalah temanku. Barangsiapa yang bersumpah atas nama Allah dengan berbohong maka ia kekasihku. Menggunjing dan mengadu domba adalah buah santapan dan kesukaanku. Kesaksian dusta adalah penyejuk mataku. Barangsiapa bersumpah dengan menceraikan istrinya (talak) maka hampir tidak akan bisa selamat, sekalipun hanya sekali. Andaikan itu benar, yang karenanya orang membiasakan lidahnya mengucapkan kata-kata tersebut, istrinya adalah haram baginya. Kemudian dari pasangan itu menghasilkan keturunan haram. Sehingga semuanya masuk neraka gara-gara satu ucapan.

Wahai Muhammad, sesungguhnya diantara ummatmu ada orang yang menunda-nunda shalatnya. Ketika ia hendak menjalankan shalat maka saya selalu berada padanya dan menganggunya, “masih ada waktu, teruskan engkau sibuk dengan urusan dan pekerjaan yang engkau lakukan.’ Sehingga ia menunda shalatnya, dan kemudian shalat diluar waktunya. Akibatnya ia akan memikul dosanya kelak. Kalau saya kalah, maka saya akan mengirim kepadanya salah seorang dari setan-setan manusia yang akan menyibukkannya. Kalau saya masih kalah juga, maka saya diamkan sampai ia melakukan shalat. Ketika dalam shalatnya saya berkata `meliriklah ke kanan dan ke kiri’, akhirnya ia melirik. Maka pada saat itu wajahnya saya usap dengan tangan saya.
Wahai Muhammad engkau tahu kalau seseorang banyak melirik dalam shalatnya akan menanggung dosanya. Kalau dalam shalat ia mampu mengalahkan saya, sementara ia shalat sendirian, maka saya akan buat ia tergesa-gesa. Ia seperti ayam yang sedang makan, begitu tergesa-gesa. Kalau dalam shalat berjamaah, ia akan saya buat mendahului imam karena kepalanya saya tarik. Jika saya masih kalah juga, maka saya perintahkan meremas jemarinya sehingga bersuara, sesungguhnya ia termasuk orang yang bertasbih kepadaku. Kalau ia masih mempan juga, maka saya tiup hidungnya sehingga dia menguap. Saat itulah anak-anak saya masuk, dan ia makin rakus akan dunia dan berbagai perangkapnya.

Bagaimana ummatmu bisa bahagia wahai Muhammad, sedangkan saya memerintahkan orang miskin untuk tidak shalat, dan saya berkata padanya `shalat hanya kewajiban orang yang diberi nikmat’. Kemudian untuk orang sakit, akan saya buat ia terlena dengan salah satu ayat Allah, “………..dan tidak apa-apa bagi seorang yang sakit” (An Nur:61)”, padahal tidak apa-apa disini menyangkut tata cara normalnya, bukan tidak apa-apa untuk meninggalkan shalat. Sehingga ia merasa aman ketika meninggalkan shalat, padahal jika ia mati saat itu juga, ia termasuk orang yang kafir dan Allah sunguh akan memurkainya
Bagaimana engkau merasa bahagia atas ummatmu wahai Muhammad, sedangkan saya bisa memurtadkan seperenam ummatmu ?”
Kemudian Rasulullah meneruskan pertanyaan, “Wahai mahluk terkutuk, siapa teman dudukmu ?”
“Orang yang suka makan riba”
“Lalu siapa teman dekatmu ?”
“Orang yang berzina”
“Siapa teman tidurmu ?”
“Orang yang mabuk”
“Siapa tamumu ?”
“Pencuri”
“Siapa utusanmu ?”
“Dukun, tukang sihir”
“Apa yang menyenangkan pandangan matamu ?”
“Orang yang bersumpah dengan talak”
“Siapa kekasihmu ?”
“Orang yang meninggalkan shalat Jum`at”
“Wahai mahluk terkutuk, apa yang menyebabkan punggungmu patah ?”
“Suara ringkik kuda untuk berperang di jalan Allah”
“Apa yang menjadikan tubuhmu meleleh ?”
“Tobatnya orang yang bertobat”
“Apa yang membuat hatimu panas ?”
“Orang yang beristigfar kepada Allah, baik siang maupun malam”
“Apa yang membuatmu merasa malu dan hina ?”
“Sedekah secara rahasia”
“Apa yang menyebabkan matamu buta ?”
“Shalat sunnah sebelum subuh”
“Apa yang dapat membuat pecah kepalamu ?”
“Shalat berjamaah”
“Siapa orang yang bisa membahagiakanmu ?”
“Orang yang meninggalkan shalat”
“Siapa orang yang celaka menurut engkau ?”
“Orang yang dermawan atas nama Allah”
“Apa yang menyita pekerjaanmu ?”
“Majelis Ta`lim”
“Bagaimana engkau makan ?”
“Dengan tangan kiri dan jemariku”
“Dimana engkau berteduh ketika panas ?”
“Di bawah kuku manusia”
“Berapa kebutuhan yang pernah engkau minta kepada Allah ?”
“Sepuluh macam”
“Apa saja itu wahai mahluk terkutuk ?”
“Saya meminta agar saya bisa berserikat dengan anak cucu Adam dalam harta dan kekayaan dan anak-anak mereka. Akhirnya Allah mengizinkanku berserikat dalam kelompok mereka. “Dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan berilah janji mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan kepada mereka melainkan tipuan belaka”
(Al Isra’ : 64).
Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya, maka saya akan ikut memakannya. Saya juga ikut memakan makanan yang bercampur riba dan haram serta segala macam harta yang tidak dimohonkan perlindungan kepada Allah dari saya yang terkutuk. Setiap orang yang tidak memohon perlindungan kepada Allah dari setan ketika bersetubuh dengan istrinya, maka saya akan ikut bersetubuh....Allohualam bi showab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar